Penipuan itu berhasil karena robocall bisa terdengar seperti panggilan resmi. Khususnya saat korban sedang terganggu oleh hal lain saat mendapatkan telepon.
"Ini sifat manusia. Jika Anda menerima panggilan yang memberitahu Anda jika seseorang mencoba masuk ke akun Anda, Anda tidak berpikir 'Ya saya tidak mencoba'," jelas analis Q6 Cyber, Jessica Kelley yang menulis laporan tersebut.
Baca Juga:
Drama Berlian Sintetik: Penyanyi Reza Artamevia Terseret Kasus Dugaan TPPU
Bot mulai muncul untuk dijual dalam platform pesan Telegram musim panas lalu. Kelley mengidentifikasi ada sekitar enam kanal dengan lebih dari 10 ribu pelanggan menjual layanan tersebut.
Dia menjelaskan para penipu sering membual di Telegram soal bot bekerja dengan baik dan menjaring ribuan atau ratusan ribu dolar kripto bekerja. Biaya bot tersebut berkisar US$100 (Rp 1,4 juta) perbulan hingga US$4000 (Rp 57,1 juta) untuk langganan seumur hidup. [qnt]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.