WahanaNews.co | PT PLN (Persero) terus berupaya membangun konektivitas digital pada infrastruktur kelistrikan guna memastikan pasokan energi stabil dan adil bagi lebih dari 270 juta penduduk Indonesia yang tersebar di berbagai kepulauan. Hal ini juga sebagai langkah untuk memastikan agenda transisi energi bisa dirasakan oleh masyarakat.
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menjelaskan Indonesia merupakan negara dengan sumber energi bersih yang melimpah. Untuk bisa mewujudkan listrik yang bersumber dari energi bersih ini bisa dirasakan oleh seluruh masyarakat maka diperlukan infrastruktur kelistrikan yang memadai.
Baca Juga:
PLN Siap Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2040 Lewat Kolaborasi Swasta
"Dalam hal transisi energi, sumber energi bersih yang masih bersifat intermiten perlu ditopang oleh sistem kelistrikan yang kuat. Ke depan, PLN berupaya menuju konektivitas regional (Asia Tenggara). Tapi tentu saja, kita memiliki prioritas nasional,” kata Darmawan dalam pertemuan tahunan ke-8 Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB) di Sharm el-Sheikh, Mesir, Selasa (26/9).
Ket foto: Diskusi mengenai “Enhancing Connectivity in a Challenging World” dalam 2023 AIIB Annual Meeting di Mesir. (Kiri ke kanan: Broadcaster MoneyFM 89.3 Michelle Martin, Minister of Finance Arab Republic of Egypt Mohamed Maait, Finance Secretary Republic of the Philippines Benjamin Diokno, Vice Finance Minister People’s Republic of China Wang Dongwei, Vice President Investment Operations (Region 1) Asian Infrastructure Investment Bank Urjit R. Patel, International Advisory Panel Asian Infrastructure Investment Bank Iwan Azis dan Direktur Keuangan PLN Sinthya Roesly). (Dok PLN)
Demi menyambut era transisi energi, Darmawan melanjutkan, PLN telah melakukan transformasi perusahaan selama 3,5 tahun terakhir. Hasilnya, melalui digitalisasi, seluruh sistem ketenagalistrikan PLN kini jauh lebih sehat dengan layanan yang lebih berkualitas.
Baca Juga:
PLN Siap Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2040 Lewat Kolaborasi Swasta
Dalam hal ini, PLN telah mendesain ulang proses bisnis perusahaan. Digitalisasi telah diterapkan secara end to end mulai dari sektor pembangkitan, transmisi, distribusi hingga pelayanan pelanggan dalam satu kerangka Anti- Blackout. Sehingga, operasional PLN dalam melayani masyarakat dari hulu ke hilir banyak ditopang oleh proses yang berbasis digital.
"Kami mengadopsi teknologi terbaru tidak hanya untuk menyederhanakan proses bisnis kami, namun juga memastikan PLN mampu menjawab setiap tantangan yang muncul dalam transisi energi," jelasnya.
PLN, ujar Darmawan, tengah merancang "super grid" guna meningkatkan konektivitas listrik antar pulau di Indonesia. Super grid adalah jaringan transmisi interkoneksi pintar yang menghubungkan pusat pembangkit EBT dengan pusat beban.