WahanaNews.co | Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) meminta pemerintah segera mengalihkan subsidi yang selama ini disuntikkan ke LPG 3 kilogram (kg) ke sektor lain yang lebih tepat sasaran, yaitu kelistrikan.
Salah satunya yang diusulkan YLKI yaitu menyalurkan subsidi LPG 3 kg ke dalam program konversi kompor LPG ke kompor induksi.
Baca Juga:
Kritik Pedas YLKI: Kebijakan Harga Tiket Taman Nasional 100-400% Justru Bunuh Minat Wisatawan
"Subsidi gas LPG 3 kg banyak penyimpangannya. Menurut data Bank Dunia, sekitar 30 persen pengguna gas LPG 3 kg adalah kelompok mampu," tegas Ketua Harian YLKI Tulus Abadi dikutip dari Antara, Jumat (22/7/2022).
Sementara subsidi listrik yang menyasar masyarakat dengan golongan listrik 450 Volt Ampere (VA) dan 900 VA, menurut Tulus, selama ini sudah sesuai dengan target pemerintah, yaitu menyasar masyarakat bawah.
Masyarakat dengan kedua golongan listrik tersebut merupakan kelompok yang memang layak menerima subsidi dan masuk dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) Kementerian Sosial (Kemensos).
Baca Juga:
Kandungan Pestisida Anggur Shine Muscat Viral, YLKI Tegaskan Pentingnya Pengawasan Ekstra
Subsidi pada listrik juga tidak bisa dialihkan karena golongan listrik tidak bisa dimanipulasi dan meteran listrik menempel pada setiap rumah (by nameby NIK pelanggan) serta tidak bisa diperjualbelikan secara sembarangan.
Sedangkan subsidi sistem terbuka untuk LPG 3 kg punya potensi yang sangat besar untuk dinikmati masyarakat mampu karena bisa dibeli oleh siapa pun.
"Maka akan lebih fair dan efektif jika subsidi energi via gas LPG 3 kg dikonversi saja menjadi subsidi listrik, via kompor induksi. Lebih adil dari sisi sosial ekonomi. Tidak salah sasaran," ungkap Tulus.
Pengalihan dana subsidi LPG 3 kg ini bisa menjadi insentif bagi masyarakat untuk beralih dari kompor gas ke energi yang lebih ramah lingkungan yaitu kompor listrik.
Salah satunya dengan memberikan paket kompor induksi (kompor, utensil, penyesuaian daya, dan instalasi) yang diberikan gratis kepada masyarakat.
Menurut Tulus, ini adalah solusi yang cerdas. Sebab selain akan menurunkan beban subsidi di Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) dan subsidi tersalur tepat sasaran, penggunaan kompor induksi juga akan membuat masyarakat semakin berhemat dalam pengeluaran bulanannya.
"Musti ada regulasi yang kuat dan insentif atau subsidi untuk konversi dari gas elpiji 3 kg menjadi kompor induksi, sebagaimana dulu konversi dari minyak tanah ke LPG. Konversi ke kompor induksi bisa menekan impor gas LPG," tutup dia. [Tio]