WahanaNews.co | Sebanyak
100 insinyur Indonesia segera bergabung dengan tim Korea Selatan (Korsel) untuk
melanjutkan penyelesaian proyek pengembangan jet tempur canggih KF21/IF-X .
Baca Juga:
Israel-Iran di Ambang Perang, AS kirim Jet Tempur F-22 ke Timur Tengah
Proyek jet tempur patungan yang belum rampung ini
berlangsung di Korea Selatan.
Administrasi Program Akuisisi Pertahanan (DAPA) Korea
Selatan mengatakan pada hari Rabu bahwa para insinyur tersebut sedang
mengajukan permohonan visa. Setelah 32 insinyur disetujui untuk masuk, total
100 insinyur Indonesia akan bergabung dengan tim Korsel pada akhir tahun.
Proyek KF-21/IF-X dimulai pada 2015 antara kedua negara.
Korea Selatan dan Indonesia sepakat membangun pesawat tempur generasi 4,5 dengan
biaya sekitar USD7,6 miliar.
Baca Juga:
KBRI Korea Selatan: Dua WNI Terlibat Kasus Jet Tempur KF-21 Boramae
Indonesia pada awalnya setuju untuk menanggung sekitar 20%
dari biaya pengembangan, tetapi setelah mengirimkan sekitar USD200 juta,
Indonesia belum membayar sekitar USD540 juta yang seharusnya jatuh tempo awal
tahun ini.
Pembayaran yang terlambat telah menimbulkan spekulasi di
Korea bahwa Indonesia sedang berusaha untuk menarik diri dari proyek
pengembangan KF-21.
DAPA mengatakan pada hari Rabu bahwa kedua negara
"saling mengonfirmasi" pengembangan bersama prototipe KF-21.