WahanaNews.co | Sebanyak
100 insinyur Indonesia segera bergabung dengan tim Korea Selatan (Korsel) untuk
melanjutkan penyelesaian proyek pengembangan jet tempur canggih KF21/IF-X .
Baca Juga:
Aib Besar di Langit Kashmir: Rafale India Seharga Rp4 Triliun Kandas Dihantam PL-15
Proyek jet tempur patungan yang belum rampung ini
berlangsung di Korea Selatan.
Administrasi Program Akuisisi Pertahanan (DAPA) Korea
Selatan mengatakan pada hari Rabu bahwa para insinyur tersebut sedang
mengajukan permohonan visa. Setelah 32 insinyur disetujui untuk masuk, total
100 insinyur Indonesia akan bergabung dengan tim Korsel pada akhir tahun.
Proyek KF-21/IF-X dimulai pada 2015 antara kedua negara.
Korea Selatan dan Indonesia sepakat membangun pesawat tempur generasi 4,5 dengan
biaya sekitar USD7,6 miliar.
Baca Juga:
'Jaring Laba-Laba' Menembus Kutub Utara, Zelensky Hantam Jet Strategis Rusia
Indonesia pada awalnya setuju untuk menanggung sekitar 20%
dari biaya pengembangan, tetapi setelah mengirimkan sekitar USD200 juta,
Indonesia belum membayar sekitar USD540 juta yang seharusnya jatuh tempo awal
tahun ini.
Pembayaran yang terlambat telah menimbulkan spekulasi di
Korea bahwa Indonesia sedang berusaha untuk menarik diri dari proyek
pengembangan KF-21.
DAPA mengatakan pada hari Rabu bahwa kedua negara
"saling mengonfirmasi" pengembangan bersama prototipe KF-21.