WahanaNews.co | Situasi geopolitik dunia saat ini tengah diwarnai ketegangan. Konflik beberapa negara besar berpotensi memberikan imbas tidak enak bagi deretan negara lainnya.
Kasus terbaru adalah ketegangan geopolitik antara Rusia dan Ukraina yang melibatkan Amerika Serikat (AS) dan NATO. Konflik antara Moskow dan Kyiv yang melibatkan Washington dan NATO saat ini diyakini bisa memicu Perang Dunia III (World War III).
Baca Juga:
Bantu Rusia, Terungkap Kim Jong Un Kirim Tentara ke Ukraina
Rusia diyakini sejumlah kalangan akan menyerang Ukraina, di mana intelijen Barat mengklaim sekitar 100.000 pasukan sudah berada di wilayah sekitar perbatasan kedua negara.
Di sisi lain, AS dan NATO juga telah mengirimkan pasukan, kapal perang dan jet tempur ke wilayah Laut Hitam karena permintaan Ukraina. Meski bekas Uni Soviet, Ukraina sekarang merapat ke NATO.
Ketua Kepala Staf Gabungan Militer AS, Mark Milley menyebut perang adalah hal mengerikan. Jika terjadi, hal itu akan membuat banyak korban berjatuhan, begitu juga dari pihak Rusia.
Baca Juga:
3 Negara Ini Melarang Warganya Tersenyum kepada Orang Lain, Kok Bisa?
"Jika dilepaskan di Ukraina, itu akan signifikan dan mengakibatkan sejumlah besar korban. Dan bisa Anda bayangkan seperti apa itu di daerah perkotaan yang padat, sepanjang jalan dan sebagainya. Ini akan mengerikan, akan buruk," ungkap Milley, dikutip dari Sky News, Senin (7/2/2022).
Kondisi geopolitik lain yang menjadi perhatian adalah tensi tinggi antara China dan AS. Belum lama ini pemerintah AS berencana untuk mengizinkan diplomatnya yang berada di China untuk meninggalkan negara itu.
Dampak ketegangan geopolitik ini pun juga memiliki efek besar kepada Indonesia. Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan ketegangan antara Rusia dan Ukraina memicu ketidakstabilan di pasar global.
Diketahui, indeks saham utama Rusia jatuh dan bank sentral menghentikan pembelian mata uang asing setelah Rubel merosot.
Bila kondisi ini tidak terkendali, maka bisa mempengaruhi harga komoditas, khususnya energi. Indonesia sebagai pengimpor bahan bakar minyak (BBM) akan terkena imbas cukup berat dari sisi APBN maupun inflasi.
"Itu pengaruhi dampak ke komoditas energi baik gas dan minyak," kata Sri Mulyani. "Jadi ini yang kita kelola di 2022."
Selain RI, berikut daftar 14 negara yang berpotensi terdampak jika perang dunia ketiga terjadi seperti dihimpun ListSurge:
1. India
2. Mesir
3. Prancis
4. Korea Selatan (Korsel)
5. Iran
6. Inggris
7. Pakistan
8. Israel
9. Afghanistan
10. China
11. Rusia
12. Suriah
13. Korea Utara (Korut)
14. AS. [qnt]