WahanaNews.co | Dua mineral paling langka di dunia ditemukan di Myanmar. Seperti apa bentuknya? Dilansir dari Live Science, mineral paling langka itu bernama Kyawthuite yang ditemukan di daerah Mogok, Myanmar.
Saat ini, hanya ada satu sampel Kyawthuite yang tersedia di dunia.
Baca Juga:
Lokasi Sempat Terdeteksi, 11 Warga Sukabumi Disekap di Wilayah Konflik Myanmar
Menurut Caltech's mineral database, Kyawthuite dideskrispsikan sebagai batu permata kecil dengan 1,61 karat berwarna oranye gelap. Kyawthuite mulai diakui oleh International Mineralogical Association pada 2015.
Mengutip Mindat, nama Kyawthuit diambil dari penemunya, Dr. Kyaw Thu (1973). Ia adalah seorang ahli mineralogi-petrolog-gemologi Myanmar dengan gelar Ph.D.dari Universitas Yangon (2007).
Kyawthuit memiliki tingkat kekerasan sebesar 5,5 pada skala Mohs. Sementara, sistem kristalnya berjenis monoklinik.
Baca Juga:
Imbas Serangan Udara Junta Militer, 11 Warga Myanmar Tewas
Sayangnya, informasi yang tersedia soal Kyawthuit masih sedikit.
Selain Kyawthuit, para ahli juga menemukan mineral paling langka kedua di Bumi yang disebut painite. Mineral ini berwarna merah tua dan berbentuk kristal heksagonal.
Meskipun saat ini painite mudah ditemukan, namun jumlahnya masih cukup langka dan struktur kimiawinya memunculkan teka-teki di kalangan ilmiah.
Cerita penemuan painite pun cukup unik. Menrut profesor mineralogi di Caltech, George Rossman, pada 1952, seorang kolektor Arthur Pain mengira dua kristal merah yang ditemukannya di Myanmar adalah batu rubi.
Namun tanpa sepengetahuanya, kristal tersebut ternyata adalah mineral yang sangat langka. Kristal tersebut pun diberi nama Painite, yang diambil dari nama keluarga Arthur.
Perkiraan Arthur bukan tanpa sebab. Pasalnya, painite biasa ditemukan bersama dengan batu rubi dan permata lainnya.
Pada 1954, Arthur pun menyumbangkan painite ke British Museum untuk dipelajari lebih lanjut. Di sisi lain, satu sampel painite lainnya ditemukan pada 1979 di Myanmar.
Rossman lalu meneliti sampel painite pertama yang disebut sebagai painite #1. Dari penelitian menggunakan spektroskopi inframerah itu, Rossman menemukan adanya kesalahan susunan kimiawi pada painite yang awalnya diidentifikasi oleh ilmuwan di British Museum.
Sebelumnya, painite diketahui tersusun atas alumunium, boron, kalsium dan oksigen. Struktur itu menurut Rossman sudah tepat, hanya saja ia menemukan ada unsur zirkonium yang hilang.
Menurut Rossman, painite sangat langka karena informasi yang ada di dalamnya. Painite adalah kristal borat yang berarti mengandung boron.
Painite juga mengandung zirconium. Padahal, boron sangat sulit mengikat diri dengan zirconium.
Faktanya, painite adalah satu-satunya mineral yang menjadi tempat keduanya terikat. [ast]