Tragedi gempa dan tsunami 2011 memicu kehancuran pada pembangkit nuklir Daiichi di Fukushima, sebuah insiden yang sebenarnya masih dihadapi Jepang.
Pihak berwenang sebelumnya mengatakan alarm kebakaran telah dipicu di sebuah bangunan turbin di pembangkit nuklir yang lumpuh.
Baca Juga:
Gempa Sesar Anjak Langsa Magnitudo 4.4, Guncangan Kuat di Wilayah Perbatasan Aceh-Medan
Secara terpisah, kereta peluru Shinkansen tergelincir dengan sekitar 100 orang di dalamnya, meskipun tidak ada laporan korban luka.
Utilitas Tokyo Electric Power Company mengatakan bahwa awalnya sekitar 2 juta rumah tangga kehilangan listrik pada hari Rabu, termasuk 700.000 di ibu kota. Sedangkan Tohoku Electric Power mengatakan sekitar 38.500 rumah masih padam pada pukul 07.40 waktu setempat, Kamis.
Gempa kuat di Jepang dapat mengganggu manufaktur, terutama komponen elektronik sensitif seperti semikonduktor yang dibuat menggunakan mesin presisi.
Baca Juga:
Pemkot Jakarta Barat Sosialisasi Mitigasi Gempa, Antisipasi Megathrust
Gempa 2011 menghentikan produksi selama tiga bulan di sebuah pabrik milik Renesas Electronics Corp, yang membuat hampir sepertiga dari semua chip mikrokontroler digunakan di mobil. Kebakaran di fasilitas tahun lalu memperburuk kekurangan chip yang memaksa perusahaan mobil untuk mengekang produksi.
Renesas mengatakan sedang memeriksa kondisi tiga pabriknya Naka, Yonezawa dan Takasaki dan akan memberikan pernyataan apakah produksi akan terpengaruh nanti.
Berada di perbatasan beberapa lempeng tektonik, Jepang mengalami sekitar seperlima gempa bumi magnitudo 6 atau lebih besar di dunia. [bay]