WAHANANEWS.CO, Jakarta - Jodie Ginsberg, CEO Komite Perlindungan Jurnalis (CPJ), mengecam keras pembunuhan jurnalis Al Jazeera, Hossam Shabat, di Gaza oleh Israel, menyebutnya sebagai kabar yang “menghancurkan.”
Dalam wawancaranya dengan Al Jazeera, Ginsberg mengungkapkan bahwa CPJ sempat berbicara dengan Shabat terkait laporan tentang serangan Israel di Gaza utara.
Baca Juga:
Lebanon di Ambang Perang, Israel Lancarkan Serangan Udara Terbesar Sejak 2024
Ia mengungkapkan bahwa wilayah tersebut mengalami kekosongan informasi karena upaya Israel menutupi pembersihan etnis yang sedang berlangsung.
Shabat merupakan satu dari enam jurnalis Al Jazeera yang secara tidak berdasar dituduh sebagai “militan” oleh militer Israel.
“Ini adalah pola yang terus berulang, baik dalam perang saat ini maupun konflik sebelumnya,” ujarnya.
Baca Juga:
Israel Kirim Roket Gempur Habis-habisan Lebanon Selatan
“Kini, ia tampaknya menjadi sasaran langsung dalam serangan terhadap kendaraannya.”
Serangan terhadap Jurnalis Al Jazeera
Jaringan Al Jazeera mengonfirmasi bahwa dua korespondennya, Ismail al-Ghoul dan juru kameranya, Rami al-Rifi, tewas dalam serangan udara Israel yang menghantam kamp pengungsi Al-Shati, Gaza utara, pada Rabu (31/7/2024).