WAHANANEWS.CO, Jakarta - Jodie Ginsberg, CEO Komite Perlindungan Jurnalis (CPJ), mengecam keras pembunuhan jurnalis Al Jazeera, Hossam Shabat, di Gaza oleh Israel, menyebutnya sebagai kabar yang “menghancurkan.”
Dalam wawancaranya dengan Al Jazeera, Ginsberg mengungkapkan bahwa CPJ sempat berbicara dengan Shabat terkait laporan tentang serangan Israel di Gaza utara.
Baca Juga:
Danrem 042/Gapu Hadiri Pelepasan Bantuan Kemanusiaan untuk Korban Bencana di Aceh, Sumut, dan Sumbar
Ia mengungkapkan bahwa wilayah tersebut mengalami kekosongan informasi karena upaya Israel menutupi pembersihan etnis yang sedang berlangsung.
Shabat merupakan satu dari enam jurnalis Al Jazeera yang secara tidak berdasar dituduh sebagai “militan” oleh militer Israel.
“Ini adalah pola yang terus berulang, baik dalam perang saat ini maupun konflik sebelumnya,” ujarnya.
Baca Juga:
Warga Israel Ramai-Ramai Daftar Jadi Kewarganegaraan Portugal, Ada Apa?
“Kini, ia tampaknya menjadi sasaran langsung dalam serangan terhadap kendaraannya.”
Serangan terhadap Jurnalis Al Jazeera
Jaringan Al Jazeera mengonfirmasi bahwa dua korespondennya, Ismail al-Ghoul dan juru kameranya, Rami al-Rifi, tewas dalam serangan udara Israel yang menghantam kamp pengungsi Al-Shati, Gaza utara, pada Rabu (31/7/2024).