WAHANANEWS.CO, Jakarta - Juru Bicara Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Stéphane Dujarric, menyampaikan bahwa seorang personel penjaga perdamaian PBB mengalami luka pada Jumat (19/12/2025).
Insiden tersebut terjadi akibat tembakan senapan mesin berat yang berasal dari posisi Pasukan Pertahanan Israel (Israel Defense Forces/IDF) di wilayah selatan Garis Biru, Lebanon Selatan.
Baca Juga:
Presiden Venezuela Nicolas Maduro Minta PBB Kecam Amerika Serikat Aksi Militer Karibia
Stéphane Dujarric menjelaskan, kejadian itu berlangsung saat patroli Pasukan Sementara PBB di Lebanon (United Nations Interim Force in Lebanon/UNIFIL) tengah melakukan pemeriksaan terhadap sebuah penghalang jalan di desa Bastarra, yang berada di kawasan Lebanon selatan.
Area tersebut termasuk wilayah sensitif yang berbatasan langsung dengan Garis Biru, yakni garis demarkasi yang ditetapkan oleh PBB.
“Garis Biru, yang ditetapkan oleh PBB, membentang sekitar 120 kilometer di sepanjang perbatasan selatan Lebanon. Dan berfungsi sebagai ‘garis penarikan’ untuk mengkonfirmasi penarikan Israel dari selatan Lebanon,” ujarnya.
Baca Juga:
Serangan Drone Hantam Pasar Ramai di Darfur Utara Sudan, Sepuluh Orang Tewas
Pada hari yang sama, Dujarric juga melaporkan adanya insiden terpisah yang melibatkan patroli UNIFIL lainnya.
Patroli tersebut mengaku menerima tembakan senapan mesin dari arah selatan Garis Biru, tepatnya di dekat pos mereka yang berada di sekitar desa Kfar Shouba.
“UNIFIL telah memberi tahu Pasukan Pertahanan Israel tentang aktivitas di daerah-daerah tersebut sebelumnya,” kata Dujarric.