WahanaNews.co | Pemerintah
Afrika Selatan megatakan 40 ribu pelaku bisnis di negara mereka terimbas kerusuhan
yang dipicu pemenjaraan mantan presiden Jacob Zuma, belum lama ini.
Baca Juga:
Korupsi APD Covid Negara Rugi Rp24 Miliar, Eks Kadinkes Sumut Divonis 10 Tahun Bui
Tak hanya itu, kerusuhan juga sudah menimbulkan kerugian
ekonomi sampai dengan US$3,4 miliar.
Menteri di Kantor Presiden Cyril Ramaphosa mengatakan
kerugian timbul akibat aksi penjarahan dan perusakan yang terjadi selama protes
masyarakat Afrika Selatan menentang pemenjaraan Zuma.
Pasalnya, akibat aksi tersebut, lebih dari 200 pusat
perbelanjaan, 100 mal, 1.400 ATM dan 300 bank dijarah dan dirusak. Di luar itu,
ada 90 apotek yang dihancurkan.
Baca Juga:
Kasus Korupsi APD Covid-19: Mantan Kadinkes Sumut Dituntut 20 Tahun Penjara
Padahal, negara itu juga tengah bergulat dalam menyelesaikan
pandemi corona.
Ramaphosa juga mengatakan kepada para pemimpin bisnis di
negara itu bahwa hampir tidak ada bagian dari ekonomi di Afrika Selatan yang
tidak terpengaruh oleh kekerasan itu.
Ia mengakui pemerintahnya tidak siap menghadapi kekerasan.
Padahal, pasukan keamanan dapat merespons kerusuhan itu lebih cepat sehingga
tak menjalar kemana-mana.
Kerusuhan meletus di Afrika Selatan baru-baru ini. Kekerasan
itu dipicu oleh putusan pengadilan Afrika Selatan yang menjatuhkan hukuman 15
tahun penjara pada Zuma terkait tuduhan korupsi yang dilakukan saat ia menjadi
presiden.
Akibat kerusuhan itu, 215 orang meninggal. Selain itu, 2.500
orang ditetapkan jadi tersangka atas kasus penjarahan dan kerusuhan itu. [dhn]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.