WAHANANEWS.CO, Jakarta - Sejumlah negara di dunia masih beroperasi di bawah pemerintahan otoriter, sebagaimana tercermin dalam Indeks Demokrasi.
Salah satu penyebab utama adalah adanya kediktatoran militer yang mempertahankan kekuasaan melalui kekuatan senjata.
Baca Juga:
Bali Lepas dari Ketergantungan PLTU Paiton, Jalan Panjang Menuju Energi Terbarukan
Laporan dari World Population Review yang dirilis Senin (17/3/2025) menunjukkan bahwa beberapa negara memiliki skor Indeks Demokrasi yang sangat rendah dalam skala 0-10.
Situasi ini mencerminkan minimnya kebebasan politik serta hak-hak sipil di negara-negara tersebut.
Negara-negara dengan pemerintahan otoriter umumnya dipimpin oleh rezim diktator.
Baca Juga:
Lembaga Pendidikan Jadi Percontohan, ALPERKLINAS Imbau Semua Instansi Tiru IPB yang Lakukan Efisiensi Pemakaian Listrik di Kampus
Dalam pengertiannya, kediktatoran merupakan sistem pemerintahan di mana kekuasaan absolut berada di tangan satu pemimpin atau partai yang mengendalikan negara secara penuh.
Ciri utama negara yang dipimpin diktator antara lain pembatasan hak-hak rakyat, dominasi sekelompok elit penguasa, pembungkaman oposisi, serta penggunaan intimidasi dan kekerasan, yang dalam beberapa kasus berujung pada pembunuhan.
Dalam buku Dictators and Dictatorships: Understanding Authoritarian Regimes and Their Leaders karya Natasha M. Ezrow dan Erica Frantz, disebutkan bahwa salah satu bentuk kediktatoran yang paling umum adalah kediktatoran militer.
Kediktatoran militer terjadi ketika angkatan bersenjata mengambil alih pemerintahan—sering kali melalui kudeta—kemudian melantik pemimpin dari kalangan militer berpangkat tinggi, serta menggunakan kekuatan senjata untuk mempertahankan kontrol mereka atas negara.
Secara global, pada tahun 2020, terdapat 52 negara yang masih diperintah oleh rezim diktator atau otoriter, dengan distribusi sebagai berikut: tiga negara di Amerika Latin dan Amerika Selatan, 27 negara di Asia dan Timur Tengah, serta 22 negara di Afrika.
Di kawasan Asia Tenggara, Laos termasuk dalam daftar negara dengan rezim diktator.
Berikut adalah sepuluh negara dengan skor Indeks Demokrasi terendah pada tahun 2023, termasuk Myanmar dan Laos sebagai dua negara tetangga Indonesia:
Afganistan – Indeks Demokrasi: 0,26
Myanmar – Indeks Demokrasi: 0,85
Korea Utara – Indeks Demokrasi: 1,08
Republik Afrika Tengah – Indeks Demokrasi: 1,18
Suriah – Indeks Demokrasi: 1,43
Turkmenistan – Indeks Demokrasi: 1,66
Chad – Indeks Demokrasi: 1,67
Kongo – Indeks Demokrasi: 1,68
Laos – Indeks Demokrasi: 1,71
Sudan – Indeks Demokrasi: 1,76
Per awal Desember 2024, rezim pemerintahan yang telah berkuasa selama 24 tahun di Suriah akhirnya tumbang. Negara tersebut kini memasuki era baru di bawah kepemimpinan de facto Ahmed al-Sharaa.
[Redaktur: Rinrin Kaltarina]