"Prospeknya ada, dan sekarang bisa diraba," tegasnya lagi.
Sendungen lainnya adalah kelompok minoritas, termasuk dari Kurdi dan kelompok Alevi. Kaum muda juga bisa manjado balangam kemenangan Erdogan karena cenderung menganggap kepemimpinan Erdogan tak demokratis.
Baca Juga:
Belanda Bangkit, Menang 2-1 atas Turki di Euro 2024 Berlin
"Saya didiskriminasi karena identitas ganda (Kurdi dan Alevi) ini," kata Emre, mahasiswa berusia 23 tahun.
"Saya melihat banyak orang meninggal karena kurangnya bantuan dalam dua atau tiga hari pertama," tambahnya mengingat gempa awal 2023 lalu.
"Ini adalah jalan Kurdi dan Alevi. Rumah-rumah hancur, tetapi kami tidak mendapatkan jumlah bantuan yang sama seperti jalan-jalan lain yang sebenarnya tidak terlalu rusak," tegsnya.
Baca Juga:
Timnas Turki Menang Melawan Georgia di Euro 2024 Skor 3-1
"Seluruh negara akan memilih karena pemerintah harus berubah. Kami telah diberangus; kebebasan berekspresi kami benar-benar dibatasi. Itu karena saya tidak akan rugi apa-apa sehingga saya tidak takut untuk berbicara. Yang tersisa hanyalah keluargaku. Tapi orang lain takut diborgol dan dipenjara," ujarnya dikutip France 24.
Sementara itu, analis politik menyebut momen pemilu ini bisa memicu kecemasan tinggi. Potensi kekerasan atau ketidakstabilan bisa terjadi jika hasil pemilu ditentukan oleh kandidat yang kalah atau pendukung mereka melakukan aksi karena tak terima.[eta/red]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.