"Taliban menolak gencatan senjata.
Katanya, "Tunggu realisasi pulangnya
Amerika"," ungkap JK.
Menurut JK, penolakan itu justru
menunjukkan Taliban cerdik.
Baca Juga:
Taliban: Tugas Wanita Itu Melahirkan, Bukan Jadi Menteri
Mereka sudah memiliki strategi
menguasai Afghanistan saat itu.
"Jadi, itu
strategi yang menguntungkan Taliban. Mereka pintar, negosiasi dulu Amerika.
Amerika pulang, baru mereka merebut seluruh
Afghanistan," beber JK.
Sebelum perebutan kekuasaan itu, Jusuf
Kalla sempat menghubungi Presiden Ashraf Ghani menanyakan kabar Afghanistan.
Baca Juga:
Taliban Izinkan Perempuan Afghanistan Kuliah, Tapi…
Presiden Ghani, kata JK, mengklaim
pemerintah Afghanistan siap melawan Taliban dengan 40 ribu tentara yang telah
dilatih Amerika dan persediaan senjata canggih.
"Ternyata, latihan
itu dan persediaan persenjataan yang hebat tidak bisa, kalau tidak ada
semangat," kata JK.
Jusuf Kalla mengatakan, pemerintah Afghanistan begitu bergantung pada Amerika.