WahanaNews.co, Jakarta - Warga Palestina di Jalur Gaza terpaksa putar otak memanfaatkan limbah plastik untuk dijadikan bahan bakar, di tengah blokade Israel yang terus berlangsung hingga hari ini.
Dilansir Reuters, beberapa warga Palestina yang tinggal di wilayah utara Gaza mengaku beralih menggunakan limbah plastik untuk jadi bahan bakar, untuk kebutuhan sehari-hari.
Baca Juga:
Temuan Kuburan Massal di Palestina: Nyaris 200 Mayat Dievakuasi
"Kami berjalan jauh untuk mengumpulkan plastik dan membawanya dari gedung dan menara yang runtuh," kata warag Gaza berusia 16 tahun, Mostafa Mosleh.
"Terkadang saya takut akan pengintaian (oleh pasukan pendudukan Israel) dan saya takut puing-puing jatuh menimpa saat saya berjalan," ujarnya.
Kerabatnya, Mahmoud Mosleh, memilah barang-barang tersebut bersama warga lain, memotongnya menjadi bagian-bagian yang lebih kecil untuk dipanggang di oven darurat yang didirikan di antara sisa-sisa bangunan.
Baca Juga:
Serangan Gabungan AS-Inggris pada 30 Fasilitas Milisi Houthi di Yaman
"Saya bersyukur kepada Tuhan, kami berhasil dengan bantuan Tuhan untuk mengubah plastik menjadi bensin dan bahan bakar. Kami beralih ke hal ini karena kekurangan bahan bakar yang parah," ujar Mahmoud.
Warga Palestina lainnya, Farid Gomaa, harus pergi ke Beit Lahia di utara Jalur Gaza untuk mendapatkan sebagian bahan bakar yang dihasilkan dari pembakaran plastik. Dia mengaku terpaksa meski takut akan serangan udara Israel.
"Kami datang ke sini di tengah bahaya, dan kami melakukan perjalanan jauh untuk mendapatkan satu liter bahan bakar yang lebih murah dibandingkan tempat lain," ungkap Gomaa.