WAHANANEWS.CO, Jakarta - Kepala Staf Pertahanan India, Jenderal Anil Chauhan, secara terbuka mengakui bahwa India mengalami kerugian awal di udara dalam konflik militer terbaru dengan Pakistan.
Ini merupakan pengakuan resmi pertama dari pejabat tinggi militer India mengenai kekalahan dari negara tetangga tersebut.
Baca Juga:
India Usulkan Kemitraan Baru dengan Indonesia untuk Tingkatkan Perdagangan
“Yang penting adalah, mengapa kerugian ini terjadi, dan apa yang akan kami lakukan setelah itu,” ujar Chauhan kepada Reuters saat menghadiri forum keamanan Dialog Shangri-La di Singapura, Sabtu (31/5/2025).
Konflik yang berlangsung selama empat hari pada bulan Mei ini merupakan yang terburuk sejak 1999, sebelum akhirnya tercapai gencatan senjata pada 10 Mei.
Lebih dari 70 orang tewas akibat serangan rudal, drone, dan artileri dari kedua pihak. Namun, klaim tentang jumlah korban jiwa masih berbeda.
Baca Juga:
India Bangun Jet Siluman Canggih di Tengah Ketegangan dengan Pakistan
India menyatakan lebih dari 100 “teroris” tewas dalam serangkaian serangan tepat sasaran terhadap beberapa kamp teror di Pakistan. Pakistan membantah klaim ini dan mengungkapkan bahwa lebih dari 30 warga sipil mereka tewas akibat serangan India.
Sementara itu, India melaporkan hampir dua lusin warga sipil tewas, sebagian besar di wilayah Kashmir yang dikelola India, di sepanjang garis perbatasan yang menjadi sengketa.
Konflik ini dipicu oleh serangan terhadap wisatawan di Pahalgam, Kashmir, pada 22 April yang menewaskan 26 orang, hampir semuanya wisatawan.