Mengutip detikcom yang melansir dari media TASS yang dikelola pemerintah Rusia, pasukan keamanan Rusia dengan pelindung tubuh dan dilengkapi dengan senjata otomatis mengambil posisi di dekat jalan raya yang menghubungkan Moskow dengan Rusia selatan, menurut foto yang diterbitkan oleh media Rusia.
Senin juga dinyatakan sebagai hari non-kerja dan publik serta acara berskala besar lainnya telah ditangguhkan hingga 1 Juli di wilayah Moskow.
Baca Juga:
Bantu Rusia, Terungkap Kim Jong Un Kirim Tentara ke Ukraina
Menanggapi pidato Putin, Prigozhin mengatakan di Telegram bahwa presiden "sangat keliru".
"Kami adalah patriot Tanah Air kami, kami berjuang dan berjuang," katanya dalam pesan audio.
Kepala Wagner mengklaim pasukannya merebut Markas Militer Selatan Rusia di kota Rostov-on-Don "tanpa melepaskan satu tembakan pun," menunjukkan bahwa "negara mendukung kita."
Baca Juga:
3 Negara Ini Melarang Warganya Tersenyum kepada Orang Lain, Kok Bisa?
Pada Sabtu malam, Prigozhin tiba-tiba berubah pikiran, dan bos tentara bayaran itu mengatakan pasukannya, yang berada 200 kilometer dari Moskow, menghentikan gerak maju mereka untuk menghindari pertumpahan darah.
Video, diautentikasi dan geolokasi oleh CNN, juga menunjukkan pasukan Prigozhin dan Wagner mundur dari posisi mereka di markas militer Rusia di Rostov-on-Don.
Dalam video tersebut, Prigozhin terlihat duduk di kursi belakang sebuah kendaraan. Kerumunan bersorak dan kendaraan berhenti saat seseorang mendekatinya dan menjabat tangan Prigozhin. Senyuman juga tampak tersungging di wajah Prigozhin. [eta]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.