WahanaNews.co, Jakarta - Amerika Serikat tidak berencana untuk menempatkan senjata nuklir di Semenanjung Korea, kata Juru Bicara Departemen Luar Negeri Vedant Patel pada Kamis (30/5/2024).
Dia menyampaikan tanggapan atas pernyataan Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov baru-baru ini bahwa Moskow mungkin mempertimbangkan langkah tambahan pencegahan nuklir jika Washington menempatkan rudal balistik jarak menengah (IRBM) yang diluncurkan dari darat ke Indo-Pasifik.
Baca Juga:
Bantu Rusia, Terungkap Kim Jong Un Kirim Tentara ke Ukraina
"Saya hanya ingin mengatakan bahwa AS tidak menilai perlunya mengembalikan senjata nuklir ke Indo-Pasifik saat ini. AS tidak berencana menempatkan senjata nuklir di Semenanjung Korea," ujar Patel.
Menurut dia, justru Rusia lah yang terlibat dalam "perang nuklir".
"Jangan lupa bahwa Federasi Rusia lah yang berulang kali sejak hari-hari awal agresi ke Ukraina, yang secara gegabah berkontribusi dalam ancaman nuklir, dengan berbicara tentang penggunaan dan penyebaran senjata nuklir," kata Patel.
Baca Juga:
3 Negara Ini Melarang Warganya Tersenyum kepada Orang Lain, Kok Bisa?
Perdebatan mengenai gagasan AS untuk menempatkan kembali senjata nuklir ke Korea telah muncul kembali ketika para senator Republik melontarkan gagasan tersebut sebagai langkah pencegahan yang lebih kuat terhadap ancaman Korea Utara yang terus berkembang.
Senjata nuklir taktis AS ditarik dari Semenanjung Korea pada 1991.
Sejak itu, Korsel mematuhi aturan non-nuklir sambil berpegang pada komitmen keamanan dari AS, termasuk janji Washington untuk menggunakan senjata nuklirnya untuk membela Seoul dalam keadaan darurat.