"Pengoperasian pesawat kami yang aman dan kesiapan skuadron
kami sangat penting bagi kami untuk terus mendukung sekutu, mitra, dan pasukan
gabungan kami di kawasan ini," lanjut dia seperti dikutip military.com.
Kunze mengatakan bahwa setiap pesawat AS diperiksa dengan
cermat untuk keselamatan sebelum operasi penerbangan apa pun.
Baca Juga:
Presiden Prabowo Usulkan Two-State Solution untuk Akhiri Konflik Gaza dalam Pertemuan dengan AS
Menurut Administrasi Penerbangan Federal (FAA) Amerika,
sambaran petir terhadap pesawat cukup umum dan dapat sangat merusak sistem
kritis dan penting. Namun menurut perusahaan teknologi NTS di California,
serangan seperti itu jarang mengakibatkan efek bencana.
Kantor Akuntabilitas Pemerintah (GAO) menyatakan dalam
sebuah laporan April bahwa F-35 adalah sistem senjata paling mahal dalam
sejarah Departemen Pertahanan Amerika. Perkiraan biaya selama masa program
melebihi USD1,7 triliun.
Para kritikus menyebut program itu tidak berkelanjutan dan
Angkatan Udara, yang menggunakan varian F-35A konvensional, sedang mencari
alternatif.
Baca Juga:
Gagal Menyentuh Pemilih, Harris Kalah Telak Meski Kampanye Penuh Serangan ke Trump
Pendaratan Pencegahan
Dalam insiden yang tidak terkait pada hari Selasa, sebuah
helikopter militer AS mendarat di sebuah lapangan karena keadaan darurat dalam
penerbangan.