"Kami dapat mengenakan biaya yang bahkan lebih curam
dengan bekerja sama dengan mitra dan sekutu yang berpandangan sama," kata
Price.
Sementara itu, massa terus melakukan aksi di Myanmar.
Tindakan keras polisi dalam aksi unjuk rasa menentang militer Myanmar tak
menyurutkan niat para demonstran untuk kembali menyuarakan pendapatnya. Para
demonstran kembali turun ke jalan-jalan di ibu kota Myanmar, Naypyidaw, pada
Rabu (10/2).
Baca Juga:
Dipenjara di Iran, Warga AS Mogok Makan Memohon Biden Prioritaskan Kasusnya
"Kami tidak bisa tinggal diam," kata tokoh pemuda
Esther Ze Naw kepada Reuters. "Jika ada pertumpahan darah selama protes
damai kami, maka akan ada lebih banyak jika kami membiarkan mereka mengambil
alih negara," imbuhnya seperti dilansir Reuters, Rabu (10/2/2021). [qnt]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.