WahanaNews.co | Militer Amerika Serikat hari Jumat (1/10/2021) mengklaim komandan senior Al-Qaeda yang diketahui tewas dalam serangan udara di wilayah Idlib di barat laut Suriah pada 20 September, sebagai Salim Abu-Ahmad.
Melansir France24, Jumat (1/10/2021), serangan pesawat tak berawak itu menargetkan kendaraan yang berjalan dari kota Idlib ke Binnish. Bahkan menurut Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia, dua komandan militan tewas.
Baca Juga:
Sarang Narkoba Kampung Bahari Digerebek Polisi, 31 Orang Ditangkap
Komando Pusat AS mengakui membunuh seorang pejabat Al-Qaeda pada saat itu, yang akhirnya menyebut nama komandan Al-Qaeda tersebut, yaitu Salim Abu-Ahmad..
Dalam pernyataan pada hari Jumat, juru bicara Centcom John Rigsbee mengatakan Salim Abu-Ahmad bertanggung jawab atas perencanaan, pendanaan, dan menyetujui serangan Al-Qaeda trans-regional.
"Tidak ada indikasi korban sipil akibat serangan itu," tambah pernyataan itu.
Baca Juga:
Pantau Pergerakan Polisi, Bandar Narkoba di Kampung Bahari Pakai CCTV hingga Drone
Pemimpin Al-Qaeda Ayman Al-Zawahiri. Jaringan teroris Al-Qaeda sendiri saat ini makin terpojok, baik di Timur Tengah maupun di Asia Tengah seperti Afghanistan dan Pakistan. (Sumber: AP)
Wilayah Idlib didominasi oleh bekas afiliasi Al-Qaeda Suriah, tetapi pemberontak dan militan lainnya juga hadir.
Faksi-faksi militan telah menjadi target serangan koalisi Suriah, Rusia, AS dan internasional di masa lalu.
Jaringan teroris Al-Qaeda sendiri saat ini makin terpojok, baik di Timur Tengah maupun di Asia Tengah seperti Afghanistan dan Pakistan.
Di Afghanistan, kelompok Taliban dan Amerika Serikat sepakat membasmi Al-Qaeda dalam perjanjian penarikan mundur pasukan AS dari Afghanistan.
Selain itu, Afghanistan juga mengibarkan bendera perang dengan ISIS yang saat lahirnya sangat dipengaruhi Al-Qaeda.
Amerika Serikat dan sekutu saat ini masih memburu sisa-sisa anggota Al-Qaeda dan ISIS, yang dianggap sebagai ancaman langsung bagi daratan Amerika Serikat. [dhn]