WahanaNews.co | Amerika Serikat (AS) begitu murka dan menuding kapal Angkatan Laut China melakukan manuver berbahaya di dekat kapal perusak Amerika yang transit melalui Selat Taiwan yang sensitif.
Ini aalah kecaman terbaru yang dilancarkan AS terhadap militer China.
Baca Juga:
Donald Trump Mulai Umumkan Nominasi Anggota Kabinet, Ini Daftarnya
Insiden pada Sabtu (3/6/2023) itu merupakan pertemuan dekat kedua antara militer AS dan China di kawasan Asia Pasifik dalam waktu kurang dari 10 hari.
Komando Indo-Pasifik AS mengatakan, kapal China melakukan manuver dengan cara yang tidak aman di sekitar Chung-Hoon, sebuah kapal perusak Amerika, selama transit.
“Kapal Tiongkok menyusul Chung-Hoon di sisi kiri kapal dan menyeberangi haluan mereka pada jarak 150 yard [137 meter]. Chung-Hoon mempertahankan jalurnya dan melambat menjadi 10 [knot] untuk menghindari tabrakan,” sebut pernyataan Komando Indo-Pasifik AS, seperti dikutip dari Al Jazeera.
Baca Juga:
Prabowo Dukung Solusi Dua Negara untuk Selesaikan Konflik Palestina
“Kemudian melintasi haluan Chung-Hoon untuk kedua kalinya dari kanan ke pelabuhan pada jarak 2.000 yard (1.828 meter) dan tetap berada di haluan pelabuhan Chung-Hoon", datang dalam jarak 150 yard pada titik terdekat,” lanjut pernyataan tersebut.
Ditambahkan pula, bahwa militer AS terbang, berlayar, dan beroperasi dengan aman dan bertanggung jawab di mana saja yang diizinkan oleh hukum internasional.
Insiden itu terjadi saat Chung-Hoon berlayar melalui Selat Taiwan dengan kapal perang Kanada dalam misi bersama yang jarang terjadi melalui jalur air sempit yang memisahkan Taiwan yang memiliki pemerintahan sendiri dari China.
Militer China mengatakan telah memantau jalur tersebut tetapi tidak menyebutkan pertemuan jarak dekat.
“Negara-negara yang bersangkutan dengan sengaja menciptakan insiden di wilayah Selat Taiwan, dengan sengaja memprovokasi risiko, merusak perdamaian dan stabilitas regional dengan jahat, dan mengirimkan sinyal yang salah kepada pasukan ‘kemerdekaan Taiwan’,” sebut pernyataan militer China.
Melansir Sindonews, Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan, kedua kapal berlayar ke arah utara melalui selat dan tidak melihat ada yang aneh. Kapal perang AS sering berlayar melalui selat itu. Lintasan bersama AS-Kanada terakhir terjadi pada September 2022. [eta]