WahanaNews.co | Amerika Serikat mengirimkan kapal selam nuklir terkuat dari angkatan lautnya, USS Nevada, ke Guam, beberapa hari yang lalu.
Kunjungan kapal yang membawa 20 rudal balistik ini dilakukan di tengah peningkatan ketegangan di kawasan Indo-Pasifik.
Baca Juga:
Bawa Misi Serius, Kapal Perang AS USS Charleston Bersandar di Pelabuhan Benoa Bali
"Kunjungan ke pelabuhan itu memperkuat kerja sama antara AS dan sekutu di kawasan itu, menunjukkan kemampuan, fleksibilitas, kesiapan, dan komitmen berkelanjutan AS terhadap keamanan dan stabilitas kawasan Indo-Pasifik," demikian pernyataan Angkatan Laut AS, seperti dikutip dari CNN, Senin (17/1).
Ini merupakan kunjungan kapal selam pembawa rudal balistik pertama sejak 2016, dan yang kedua sejak 1980.
Pergerakan 14 kapal selam milik AS yang biasa disebut "boomer" ini biasanya sangat dirahasiakan. Analis menilai, pergerakan yang terlihat ini memang disengaja untuk menunjukkan pernyataan tegas AS di tengah ketegangan kawasan.
Baca Juga:
Bulog Jambi Pastikan Stok Beras Cukup Untuk Empat Bulan ke Depan
Belakangan, AS bersitegang dengan China soal status Taiwan. AS juga terus memprotes uji coba rudal yang dilakukan Korea Utara di kawasan.
Seorang mantan kapten kapal selam Angkatan Laut AS yang kini menjadi analis di Center for a New American Security, Thomas Shugart, menganggap Washington ingin menunjukkan kemampuan nuklir mereka tak bisa disamakan oleh China maupun Korea Utara.
"(Pengerahan kapal ini) mengirimkan pesan, baik disengaja atau tidak bahwa: kami bisa menempatkan hulu ledak nuklir di depan pintu kalian dan tanpa sepengetahuan kalian dan kalian tak bisa berbuat apa-apa," kata Shugart.
Analisis dari sejumlah ahli di Center for Strategic and International Studies (CSIS) memang menunjukkan keunggulan kapal AS ini ketimbang armada China.
Berdasarkan analisis itu, kapal selam pembawa rudal balistik milik China tak punya kapabilitas seperti USS Nevada.
Kapal selam rudal balistik Type 094 milik China, misalnya, lebih berisik dua kali lipat ketimbang armada AS. Alhasil, kapal China lebih mudah terdeteksi.
Selain itu, jumlah rudal dan hulu ledak nuklir yang bisa dibawa kapal Type 094 juga lebih sedikit ketimbang kapal selam milik AS. [rin]