Sedangkan aset lainnya
disewakan dengan harga lebih rendah,
karena banyak dimanfaatkan oleh sebagian besar karyawan gereja.
Laporan itu juga
menyebut, sekitar 40 persen dari seluruh properti milik
Vatikan berbentuk bangunan institusional, seperti sekolah, biara, dan rumah
sakit.
Baca Juga:
Vatikan dan Pemerintah Indonesia Umumkan Rencana Kunjungan Paus Fransiskus
Sejumlah investasi
properti Vatikan juga terletak di daerah kelas atas di London, Inggris.
Kemudian, Jenewa,
Lausanne, dan Paris.
Namun, salah satu
bangunan di distrik Kensington, London, telah mengakibatkan kerugian besar bagi
Vatikan setelah dibeli Sekretariat Negara Vatikan pada 2014 lalu.
Baca Juga:
Jelang Kunjungan Ke Indonesia, Kardinal Suharyo Ajak Umat Katolik Berdoa untuk Kesehatan Paus Fransiskus
Kepala Sekretariat
Vatikan Bidang Ekonomi (SPE),
Pastor Juan Antonio Guerrero,
menegaskan, bangunan tersebut akan segera dijual untuk menutupi
kerugian lebih dalam.
Atas kerugian tersebut,
Vatikan akan menggelar sidang terhadap 10 orang, termasuk seorang kardinal
terkemuka, terkait pembelian properti di London itu.
Mereka diduga melakukan
kejahatan keuangan, penggelapan, pencucian uang, penipuan, pemerasan, dan
penyalahgunaan jabatan.