Invasi Putin ke Ukraina, yang memasuki minggu keempat, telah menewaskan ratusan warga sipil, menghancurkan kota-kota menjadi puing-puing dan memicu krisis kemanusiaan saat jutaan orang meninggalkan negara itu.
Sehingga, pemberian bantuan China disebut bakal menjadi langkah yang memperlebar jurang pemisah antara Beijing dengan pemerintah Barat.
Baca Juga:
Prabowo Hadiri Pertemuan Bisnis dengan Sejumlah Pengusaha RRT
Sementara itu, Menteri Keuangan Rusia Anton Siluanov pada pekan ini mengatakan mereka mengandalkan China untuk membantunya bertahan dari sejumlah sanksi, terutama ekonomi, yang diberikan Barat.
China selama ini menolak mengutuk tindakan Rusia ke Ukraina.
Mereka juga tidak menyebut hal itu sebagai invasi. Beijing turut menyensor konten-konten online yang pro-Barat atau merugikan Rusia.
Baca Juga:
Prabowo dan Presiden Xi Saksikan Penandatanganan Sejumlah Kesepakatan Kerja Sama Indonesia-Tiongkok
Di sisi lain, Beijing juga mengakui kedaulatan Ukraina. Duta Besar China untuk Ukraina, Fan Xianrong, menegaskan bahwa Negeri Tirai Bambu tidak akan menyerang negara itu.
"China tidak akan pernah menyerang Ukraina. Kami akan membantu, khususnya secara ekonomi, dalam situasi yang Anda hadapi kini, kami akan bersikap dengan tanggung jawab," kata Fan. [rin]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.