“Kehati-hatian pastoral harus cukup membedakan apakah ada bentuk pemberkatan, yang diminta oleh satu orang atau lebih, yang tidak menyampaikan konsep pernikahan yang salah,” tulisnya.
Sebagai informasi, Sidang Umum ke-16 itu dibuka pada pukul 09:00, dengan misa di Lapangan Santo Petrus di Vatikan, kemudian Paus akan berbicara pada sore hari sebelum diskusi secara resmi dimulai.
Baca Juga:
Viral, Anak Indonesia Bertanya kepada Paus: Jika Anda Bisa Lakukan Keajaiban, Apa yang Anda Lakukan?
Sejak menjabat pada tahun 2013, Paus Fransiskus telah berupaya melakukan reformasi tata kelola Gereja, yang ia ingin agar tidak terlalu bersifat top-down dan lebih dekat dengan umat beriman. Meskipun, cara yang ia lakukan untuk melakukan hal ini telah menemui perlawanan internal yang kuat.
Untuk pertama kalinya dalam sejarah Gereja, para biarawati dan awam perempuan akan mengambil bagian dalam konsultasi Majelis Umum dan dapat memberikan suara.
Salah satu pengamat Tahta Suci, yang meminta untuk tidak disebutkan namanya, mengatakan partisipasi perempuan akan membuat proses sinode lebih efektif.
Baca Juga:
Megawati Soekarnoputri di Roma: Menghadiri Rapat Nominasi Zayed Award 2024
Sesi kedua majelis dijadwalkan pada Oktober 2024, yang berarti tidak ada keputusan konkrit yang diharapkan dalam waktu dekat.
[Redaktur: Zahara Sitio]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.