WahanaNews.co | sebanyak 22 orang dilaporkan tewas akibat banjir bandang dan longsor yang dipicu hujan lebar di Kerala, India, Sabtu (16/10/2021).
Sebanyak 13 orang dilaporkan tewas akibat longsor yang terjadi di distrik Kottayam, Kerala. Sembilan orang tewas juga ditemukan di distrik Idduki, daerah lain yang juga terkena longsor.
Baca Juga:
Gerak Cepat PLN UP3 Jambi Atasi Tiang Listrik Keropos di Desa Simbur Naik
Selain korban tewas, pihak berwenang India juga melaporkan tiga nelayan asal Malappuram hilang selama hujan lebat berlangsung.
Otoritas Manajemen Bencana Negara Bagian Kerala mengatakan, setidaknya 6.455 orang telah dievakuasi menuju 184 kamp bantuan di seluruh wilayah itu.
Otoritas India terus melakukan upaya penyelamatan sejak Sabtu (16/10). Pasukan Tanggap Bencana Nasional India sendiri telah mengerahkan 11 tim di seluruh bagian selatan dan tengah Kerala.
Baca Juga:
Pemkab Tanah Datar Ganti Dokumen Kependudukan Korban Banjir dan Lahar Hujan
Hujan lebat memang terus mengguyur daerah Kerala sejak Jumat (15/10). Hujan lebat ini menyebabkan sungai meluap dan membanjiri jalanan di wilayah itu.
Hujan deras ini diakibatkan oleh timbulnya daerah bertekanan rendah di wilayah selatan Laut Arabian dan Kerala, ujar Departemen Meteorologi India.
Daerah bertekanan rendah merupakan salah satu sistem keadaan astmosfer. Mengutip National Geographic, ketika sistem tekanan rendah melanda suatu daerah, peristiwa itu akan membuat daerah menjadi berawan, berangin, dan terkena hujan.
Sementara pihak India menyampaikan banjir bandang akan mereda pada Senin (18/10), namun ramalan cuaca dari CNN memprediksi hujan akan terus terjadi dalam beberapa hari ke depan.
Kerala sendiri memang sering dilanda hujan deras pada Mei hingga September. Namun, banjir dan tanah longsor yang terjadi di wilayah itu kian parah dan semakin sering terjadi dalam beberapa tahun terakhir.
Setidaknya 324 orang tewas akibat banjir yang terjadi kala hujan lebat di Kerala melanda pada Agustus 2018 lalu. Lebih dari 300 ribu orang juga dievakuasi akibat bencana ini.
Kala itu, 13 dari 14 distrik di Kerala menyandang status siaga merah, status tertinggi yang dikeluarkan pemerintah India untuk keadaan darurat. [rin]