Pada Januari lalu, setidaknya dua orang tewas dalam banjir bandang di Fars ketika hujan lebat melanda daerah itu.
Para ilmuwan mengatakan perubahan iklim memperkuat cuaca ekstrem, termasuk kekeringan serta potensi peningkatan intensitas badai hujan.
Baca Juga:
16 Desa di Aceh Barat Terendam Banjir, Air Capai 50 Sentimeter
Seperti negara-negara terdekat lainnya, Iran telah menderita musim kering kronis dan gelombang panas selama bertahun-tahun, dan ini diperkirakan akan memburuk.
Dalam beberapa bulan terakhir, aksi demonstrasi memprotes pengeringan sungai, terutama di Iran tengah dan barat daya, telah terjadi.
November tahun lalu, puluhan ribu orang, termasuk petani, berkumpul di dasar sungai kering sungai Zayandeh Rood di wilayah tengah negara itu, untuk mengeluh tentang kekeringan dan menyalahkan para pejabat karena mengalihkan air.
Baca Juga:
BPBA Lapor Dua Desa di Aceh Jaya Terendam Banjir Setinggi 1,2 Meter
Pasukan keamanan menembakkan gas air mata ketika aksi protes tersebut berubah menjadi kekerasan. Otoritas Iran mengatakan mereka menangkap 67 orang saat itu. [rsy]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.