"Bila berita itu benar, jelas mereka sangat perlu
menambahkan seorang ekonom di tim mereka," kata Ahmady.
Ia juga menyinggung keputusan Washington pada Jumat (13/8)
yang membatasi pengiriman ke Afghanistan berkenaan situasi keamanan yang makin
memburuk.
Baca Juga:
Trump Gegerkan Dunia dengan Ambisi Rebut Pangkalan Bagram Afghanistan
Hal itu diduga memicu laporan yang menyebut Taliban mencuri
cadangan uang karena bank-bank negara tersebut tidak dapat mengembalikan dolar
kepada para pemegang rekening.
"Harap dicatat bahwa cadangan internasional Afghanistan
tidak pernah dikomporomikan, dan disimpan dalam akun yang mudah diaudit,"
kata Ahmady.
Sementara itu, Washington juga memungkinkan memblokade
bantuan untuk Afghanistan dari sejumlah lembaga pendanaan internasional seperti
IMF dan Bank Dunia. Hal itu pernah dilakukan kepada negara yang penguasanya
tidak diakui oleh AS, seperti Venezuela.
Baca Juga:
Menyelisik Pola Pikir Pemimpin Taliban Usai 2 Tahun Kuasai Afghanistan
AFP menyebut pihak IMF tidak merespons permintaan tanggapan
terkait status terkini Afghanistan. [qnt]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.