WahanaNews.co, Jakarta - Virus West Nile ditularkan oleh nyamuk dan dapat menginfeksi manusia, burung, nyamuk, kuda, serta beberapa mamalia lainnya.
Dalam kasus yang sangat jarang, virus ini bisa menyebar melalui transfusi darah, transplantasi organ, atau dari ibu hamil ke janin.
Baca Juga:
Demam Lassa Menyebabkan 156 Kematian di Nigeria dalam Empat Bulan Terakhir
Saat ini, virus tersebut kembali muncul, terutama di wilayah Sharon, dengan banyak pasien dirawat di Meir Medical Center di Kfar Saba.
Berikut fakta-fakta mengenai penularan penyakit ini:
1. Puluhan Orang Dirawat di Rumah Sakit
Baca Juga:
Dinas Perkebunan dan Peternakan OKI: Ratusan Kerbau Diduga Mati Akibat Virus SE
Menurut laporan Jerusalem Post, lima orang yang positif terinfeksi virus West Nile meninggal dunia. Dari 100 orang yang terinfeksi, 25 pasien dirawat di rumah sakit, dua di antaranya dalam kondisi serius menggunakan ventilator dan diberi anestesi. Beberapa pasien lainnya dirawat di Rumah Sakit Ichilov di Tel Aviv.
Penyakit ini berbahaya karena banyak orang yang terinfeksi tidak menunjukkan gejala, sehingga mereka tidak menyadari bahwa mereka tertular.
2. Komplikasi Serius dari Virus West Nile
Dalam kasus yang jarang, infeksi virus West Nile dapat menyebabkan komplikasi serius pada sekitar satu dari 150 orang. Gejala yang dapat muncul termasuk sakit kepala, leher kaku, kejang, kehilangan penglihatan, kelumpuhan, koma, hingga kematian. Tidak ada pengobatan khusus untuk penyakit ini.
Beberapa upaya yang dilakukan termasuk memberikan infus antibodi intravena (IVIG) dan obat interferon, yang dapat membantu sistem imun melawan penyebaran virus dalam tubuh.
3. Perjalanan Virus West Nile di Israel
Virus West Nile telah menyebar luas di Israel selama bertahun-tahun dan cenderung mencapai puncaknya pada musim panas, menurut data dari Kementerian Kesehatan.
Dokumentasi pertama demam West Nile sebagai wabah tercatat di Israel pada tahun 1950-1954, dan wabah kedua terjadi pada tahun 1957.
Pada tahun 1970-an dan 1980-an, aktivitas virus meningkat kembali. Pada tahun 1997, penyakit ini didiagnosis pada unggas. Pada tahun 2000, terjadi wabah besar di Israel dengan lebih dari 400 kasus.
Sejak tahun 2001 hingga sekarang, puluhan kasus terus didiagnosis setiap tahunnya.
[Redaktur: Elsya TA]