WAHANANEWS.CO, Jakarta - Ketegangan militer antara Pakistan dan India kembali memanas setelah Islamabad mengklaim berhasil menjatuhkan 12 drone tempur milik India di wilayah udaranya pada Kamis (8/5/2025).
Menurut militer Pakistan, drone-drone tersebut adalah jenis Harop buatan Israel yang digunakan sebagai senjata serang bunuh diri.
Baca Juga:
Monster Udara Buatan Prancis Milik India Ini Punya Jangkauan 3.700 Km, Tapi Tetap Rontok!
Insiden ini memicu kemarahan Pakistan. Juru bicara Angkatan Darat, Letnan Jenderal Sharif Chaudhry, menyebut tindakan India sebagai bentuk “agresi militer terang-terangan” yang melanggar kedaulatan dan membahayakan rakyat sipil.
“India sekali lagi menunjukkan tindakan provokatif yang nyata terhadap Pakistan,” ujar Chaudhry, dikutip dari laporan CNN. Namun hingga saat ini, CNN belum dapat memverifikasi klaim tersebut secara independen.
Chaudhry menjelaskan bahwa 12 drone Harop berhasil dinetralisasi oleh pasukannya di berbagai wilayah, mulai dari Rawalpindi di utara hingga kawasan pelabuhan dekat Karachi di selatan.
Baca Juga:
Bentrok Raksasa Asia, Serangan India Dibalas Ancaman Global Pro-Pakistan
Rawalpindi sendiri dikenal sebagai salah satu pusat militer utama Pakistan.
Drone Harop dikenal sebagai drone kamikaze berteknologi tinggi, yang dirancang untuk menghantam target secara langsung dan meledak di lokasi.
Kendali penuh atas drone ini dapat dilakukan dari jarak jauh oleh operator, menjadikannya salah satu senjata tanpa awak paling mematikan di dunia.
Meski sebagian besar drone berhasil dijatuhkan, satu unit dilaporkan berhasil menembus pertahanan dan menyerang wilayah Lahore, kota padat penduduk yang dihuni lebih dari 13 juta jiwa dan terletak dekat perbatasan India. Serangan itu menyebabkan empat personel militer Pakistan mengalami luka-luka.
Sementara itu, di Provinsi Sindh bagian tenggara, satu warga sipil dilaporkan tewas dan beberapa lainnya mengalami luka akibat serangan drone tersebut.
Chaudhry menegaskan bahwa Angkatan Udara Pakistan kini berada dalam kondisi “siaga tinggi dan siap merespons” setiap potensi ancaman lanjutan dari India.
“Ini adalah provokasi serius. Stabilitas kawasan berada dalam ancaman nyata,” tegasnya.
[Redaktur: Rinrin Khaltarina]