WAHANANEWS.CO, Jakarta - Di tengah bayang-bayang konflik dengan India dan ketidakpastian geopolitik regional, Dana Moneter Internasional (IMF) memperkirakan pendapatan negara Pakistan akan melonjak tajam menjadi hampir Rs20 triliun, sekitar USD71,2 miliar atau setara Rp1.138 triliun, pada tahun fiskal 2025–2026.
Angka ini naik signifikan dibandingkan estimasi pendapatan tahun berjalan yang berada di bawah Rs17,8 triliun (USD63,4 miliar atau Rp1.012 triliun).
Baca Juga:
Bara di Langkit Kashmir, Duel Rudal dan Drone India-Pakistan Semakin Ganas
Meskipun proyeksi ini mencerminkan potensi pemulihan ekonomi, IMF mengingatkan pentingnya pengelolaan fiskal yang disiplin, terutama di tengah meningkatnya anggaran pertahanan yang disebabkan oleh ketegangan militer dengan India.
Diskusi IMF-Pakistan dan Ancaman Konflik Regional
Prediksi IMF muncul setelah tiga hari diskusi teknis daring dengan pemerintah Pakistan.
Baca Juga:
Operasi Bunyanun Marsoos: Simbol Kekokohan Pakistan Hadapi Serangan India
Pertemuan tingkat kebijakan dijadwalkan berlangsung pada 19–23 Mei 2025, yang akan merumuskan langkah-langkah anggaran dan kerangka ekonomi makro menjelang pengesahan Anggaran Federal pada 2 Juni mendatang.
Sementara Pakistan bersiap mengalokasikan tambahan anggaran untuk sektor pertahanan, IMF menekankan bahwa stabilitas fiskal tetap harus menjadi prioritas.
Apalagi, potensi eskalasi militer dengan India dapat menjadi beban ganda bagi anggaran negara.