WahanaNews.co, London - Sebuah laporan intelijen dari Inggris mengungkapkan bahwa kapal selam bertenaga nuklir China mengalami insiden, hingga terperangkap dan tak berkutik di dasar laut.
Kapal selam tersebut membawa 55 awak kapal yang kondisi dan keselamatannya hingga kini masih tanda tanya.
Baca Juga:
Puing dan Sisa Tubuh Penumpang Kapal Titan Akhirnya Ditemukan!
Dalam laporan tersebut, disebutkan bahwa kapal selam Type 093 yang dimiliki oleh Angkatan Laut Tentara Pembebasan Rakyat (PLA-N) China terjebak dalam perangkap rantai dan jangkar yang biasanya digunakan untuk menangkap kapal-kapal Barat yang bersembunyi di Provinsi Shandong, China.
Sebuah artikel dalam The Sun yang mengutip laporan tersebut pada Rabu (4/10/2023) menyebutkan bahwa para kru kapal selam tersebut dikhawatirkan menghadapi risiko tenggelam karena terjadi "kegagalan besar" pada sistem oksigen di kapal selam berukuran 107 meter tersebut.
Namun, belum jelas apakah perangkap tersebut menyebabkan kerusakan pada sistem oksigen kapal selam atau awak kapal selam sudah mengalami masalah sebelum kapal selam terperangkap dan tenggelam.
Baca Juga:
Korut Pamerkan Kapal Selam Tempur Nuklir Taktis Milik Angkatan Lautnya
Kapal selam Type 093 dari China dilengkapi dengan torpedo dan mesin yang dikenal sebagai "mesin hantu" yang beroperasi dengan senyap.
Briefing rahasia intelijen Inggris yang diperoleh Mail Online berbunyi: “Intelijen melaporkan bahwa pada tanggal 21 Agustus terjadi kecelakaan di kapal saat menjalankan misi di Laut Kuning."
“Insiden yang terjadi pukul 08.12 setempat mengakibatkan 55 awak kapal meninggal dunia: 22 perwira, 7 perwira taruna, 9 perwira kecil, 17 pelaut," lanjut catatan briefing tersebut.
“Yang tewas termasuk kapten Kolonel Xue Yong-Peng. Pemahaman kami adalah kematian disebabkan oleh hipoksia karena kesalahan sistem pada kapal selam," sambung catatan tersebut.
“Kapal selam itu menabrak penghalang rantai dan jangkar yang digunakan oleh Angkatan Laut China untuk menjebak kapal selam Amerika Serikat dan sekutu."
“Hal ini mengakibatkan kegagalan sistem yang memerlukan waktu enam jam untuk memperbaiki dan memunculkan kapal," papar catatan briefing intelijen Inggris.
“Sistem oksigen di dalam kapal meracuni kru setelah terjadi kegagalan besar," imbuh catatan tersebut.
Melansir Sindonews, Angkatan Laut Kerajaan Inggris menolak berkomentar terkait beredarnya laporan intelijen itu.
Sementara itu, China mengeklaim bahwa berita tentang kehancuran kapal selamnya “sepenuhnya salah”, sehingga semakin memperdalam misteri tersebut.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]