WahanaNews.co | Seorang narapidana bernama Joe
Ligon akhirnya menghirup kebebasan pada 11 Februari 2021, setelah mendekam di balik penjara
selama 68 tahun.
Saat
bebas, dia mengaku shock melihat dunia yang telah amat berubah sejak dia dijebloskan ke
dalam jeruji besi pada 1953.
Baca Juga:
Nikita Mirzani Ceritakan Pengalamannya Hidup di Penjara, Sempat Renovasi Kamar Mandi
"Saya
melihat semua gedung tinggi. Ini semuanya baru bagiku. Ini tidak pernah ada
(sejak dipenjara)," ujar Ligon.
Ligon,
yang kini berusia 83 tahun, dijatuhi hukuman seumur hidup pada 1953,
sebagaimana dilansir New York Post,
13 Februari 2021.
Ketika
dia berusia 15 tahun, dia ikut serta dengan sekelompok remaja dalam perampokan
dan penyerangan yang menewaskan dua orang dan enam lainnya ditikam.
Baca Juga:
Karena Berbagi Video Cabul, Kreator OnlyFans Titus Low Dipenjara Tiga Minggu
Buta
huruf dan miskin, Ligon mengaku bersalah atas dua dakwaan pembunuhan tingkat
pertama itu, meski dia sempat mengaku tidak terlibat dalam pembunuhan
tersebut.
Dilansir
dari Daily Mail, pada 2012, Mahkamah
Agung memutuskan bahwa hukuman seumur hidup yang dijatuhkan Ligon merupakan
hukuman yang kejam dan tidak biasa.
Setelah
keputusan itu, Pennsylvania termasuk di antara beberapa negara bagian yang
menolak untuk mengurangi hukuman seumur hidup.
Empat
tahun kemudian, pada 2016, Mahkamah Agung memerintahkan negara bagian di AS
untuk mengurangi hukuman bagi mereka yang dijatuhi hukuman seumur hidup atas
kejahatan yang dilakukan narapidana saat remaja.
Setelah
perintah tersebut keluar, Pennsylvania kembali menyidang Ligon dan lebih dari
500 narapidana lainnya, termasuk pembebasan bersyarat seumur hidup.
Pada
2017, hukuman Ligon dikurangi dari penjara seumur hidup menjadi 35 tahun
penjara.
Ligon
juga berkesempatan untuk mengajukan pembebasan bersyarat. Namun dia
menolak dan mengatakan, "Saya suka bebas."
Ligon
tetap berada di dalam penjara selama hampir empat tahun, sementara pengacara terus
memperjuangkan kasusnya, sebagaimana dilansir dari The Sun.
Akhirnya, pada
November 2020, seorang hakim federal memerintahkan dia untuk dibebaskan
dalam waktu 90 hari, hingga dia bebas pada 11 Februari 2021.
Sebelum
bebas dari penjara, Ligon mempersiapkan dirinya menghadapi masyarakat modern dengan menonton berita dunia
di TV kecil di selnya.
"Saya
suka peluang saya. Saya sangat menyukai peluang saya dalam hal bertahan hidup,"
kata Ligon.
Satu-satunya
penyesalan Ligon adalah ibu, ayah, dan saudara laki-lakinya yang telah tewas
sebelum dia keluar penjara. [dhn]