WahanaNews.co | Kisah seorang prajurit elite Kopassus asal Pulau Sumatera Serda Ucok Tigor Simbolon yang membalaskan dendam atas kematian rekannya, masih dikenang oleh banyak orang.
Sebelumnya, Serda Ucok diketahui dihukum karena balas dendam untuk rekannya yang tewas dikeroyok preman. Usai membalas dendam, dia pun menjalani hukuman secara militer.
Baca Juga:
Pemerintah Kota Yogyakarta Berkomitmen Wujudkan Three Zero HIV/AIDS pada Tahun 2030
Dalam persidangan 2013 lalu, Serda Ucok menceritakan awal mula dirinya nekat membalaskan dendam rekan satu korps-nya. Saat latihan perang di Gunung Lawu 20 - 22 Maret 2013, ia dirundung kegalauan usai mendengar kabar Serka Heru Santoso tewas dibacok preman.
Serda Ucok pun langsung mengajak teman-temannya untuk mencari pelaku yang menewaskan mantan atasannya itu di Hugo's Cafe.
"Saya cukup terpancing emosi. Pernah saat tugas di Aceh saya dihadang orang dan Sertu Sriyono lah yang mengeluarkan saya dari hadangan tersebut," kata Ucok saat bersaksi di sidang berkas kedua di pengadilan Militer II-11 Yogyakarta, Selasa 16 Juli 2013 lalu.
Baca Juga:
Pemerintah Kota Yogyakarta Himbau Masyarakat Waspadai Tawaran Penipuan Terkait CPNS
Temannya sempat menolak untuk ikut mencari pelaku. Namun, Serda Ucok berang dan membentak rekannya tak memiliki jiwa korsa.
Teman satu timnya dalam latihan di Gunung Lawu yaitu Serda Sugeng Sumaryanto, Koptu Kodik.
"Mereka menolak, takut dicari Danlat (Komandan Latihan). Saya bentak, kamu tidak punya jiwa korsa. Kemudian, saya tinggalkan mereka pergi sendiri," katanya.