WahanaNews.co | Hujan
deras di Andes Venezuela menyebabkan longsoran lumpur dan bebatuan. Akibat
peristiwa tersebut, setidaknya 13 orang tewas.
Baca Juga:
Jumlah Migran yang Tertangkap di Perbatasan Selatan AS Capai Rekor
Seperti dilansir dari AFP, Rabu (25/8/2021), peristiwa hujan
deras itu terjadi Selasa (24/8) waktu setempat. Hujan dengan intensitas tinggi
selama beberapa jam membuat batu-batu besar di lembah Mocoties, daerah
pertanian di negara bagian Merida, barat berjatuhan ke lereng gunung hingga
menghalangi jalan.
Gubernur Merida Ramon Guevara menyebut 11 orang tewas berada
di Desa Tovar dan 2 anak meninggal di Pinto Salinas.
Gambar yang dibagikan di media sosial menunjukkan derasnya
air hingga menyeret kendaraan menyusuri jalan di Tovar. Mobil-mobil terkubur
dalam lumpur atau terjebak di antara akar pohon yang mencuat dari rawa yang
dikelilingi oleh batu dan perabotan.
Baca Juga:
Tak Masuk Akal, Kenapa 5 Tempat Ini Ada di Bumi?
Guevara mengatakan sungai Mocoties telah meluap dan
membanjiri Tovar. Sambungan listrik dan telepon telah terputus akibat kejadian
ini. Jalan yang penghubung kota juga telah diblokir.
"Ini adalah situasi yang dramatis, sedih dan putus asa.
Tidak mudah kehilangan segalanya, lebih buruk lagi kehilangan anggota
keluarga," kata Jesus Quintero, seorang jurnalis di Merida, kepada AFP.
"Ini adalah pengulangan dari tragedi 2005."
Tahun itu, 41 orang tewas dan 52 hilang setelah hujan deras
di Merida. Hujan deras juga mempengaruhi bagian lain Venezuela, termasuk ibu
kota Caracas.
Lembaga meteorologi pemerintah telah memperingatkan bahwa 6
sungai mungkin meluap. Sementara 3 negara bagian- Bolivar, Guarico dan
Zulia-dalam siaga merah. [dhn]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.