Hal itu dia katakan saat berbicara dalam acara Hari St Patrick, di Gedung Capitol, Washington, Kamis (17/3/2022) waktu setempat.
Pada acara makan siang tahunan Friends of Ireland di Capitol Hill, Biden mengatakan Putin adalah seorang diktator kejam, dan penjahat betulan yang mengobarkan perang tidak bermoral melawan rakyat Ukraina.
Baca Juga:
Klaim NATO tentang Bantuan Militer Iran ke Rusia di Ukraina Tak Berdasar dan Bermotif Politik
Biden juga mengatakan Irlandia "bangkit" menghadapi agresi Rusia terhadap Ukraina.
Dia mengatakan, hubungan antara Irlandia dan Amerika Serikat berada di wilayah yang lebih intens dan kooperatif daripada yang pernah ada karena netralitas Irlandia.
“Putin membayar mahal untuk agresinya, dan itu adalah bagian dari alasan mengapa biayanya menjadi sangat tinggi,” kata Biden, seperti dilaporkan CNN, Jumat (18/3/2022).
Baca Juga:
Terpilih Jadi Sekjen NATO, Ini Profil Perdana Menteri Belanda Mark Rutte
Atas dukungan Irlandia untuk sanksi terhadap Rusia, Biden mengatakan Irlandia juga "membayar mahal" untuk kontribusi Irlandia yang disebut Biden "tidak kecil."
“Semua orang berbicara tentang bagaimana Jerman melangkah ke depan, dan mengubah gagasan mereka menjadi condong ke depan, dan mereka melakukannya,” kata Biden, seraya mengatakan, “Begitu juga Irlandia. Sebuah negara netral, Irlandia bangkit dan menerima pukulan atas apa yang mereka lakukan.”
Presiden juga merujuk pada rencana percakapan teleponnya dengan Presiden China, Xi Jinping, hari Jumat (18/3/2022), sambil bercanda bahwa Xi, "Akan mengingat semua yang saya katakan.”