WahanaNews.co | Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengumumkan pihaknya membuka siapa saja yang berniat membantu melawan invasi Rusia untuk datang ke negaranya.
"Presiden Zelensky mengumumkan pembentukan unit baru yang dinamakan 'International Legion'. Kami telah menerima ribuan permintaan dari warga asing yang bersedia bergabung melawan Rusia," kata wakil Menteri Pertahanan Ukraina, Hanna Maliar, melalui Twitter pada Senin (28/2/2022).
Baca Juga:
Andalkan Rudal Patriot AS, Ukraina Bantai 65 Tentaranya di Pesawat Rusia
Dalam pernyataan yang dirilis situs kantor presiden, Zelensky mengajak setiap WNA yang merupakan "sahabat perdamaian dan demokrasi" datang ke Ukraina dan membantu memerangi agresi Rusia.
"(Invasi Rusia) merupakan awal dari perang melawan Eropa, melawan struktur, demokrasi, dan melanggar hak asasi manusia, hukum internasional, dan perdamaian," demikian bunyi pernyataan kantor Zelensky seperti dikutip The Guardian.
"Siapa saja yang mau bergabung dengan pasukan pertahanan Ukraina, Eropa, dan dunia, dapat datang dan bertarung bersama warga Ukraina melawan Rusia yang merupakan penjahat perang," bunyi pernyataan kantor Zelensky menambahkan.
Baca Juga:
Tentara Ukraina Akui Sudah Kehilangan Semangat Tempur
Seruan itu digaungkan juga oleh Menteri Luar Negeri Ukraina, Dmytro Kuleba.
Relawan yang tertarik bertarung bersama Ukraina, katanya, dapat menghubungi atas pertahanan di setiap kedutaan besar Ukraina di negara asal mereka.
Menurut dekrit 2016, warga asing memiliki hak untuk bergabung dengan tentara Ukraina untuk dinas militer secara sukarela.
Tim pemantau hak asasi manusia (HAM) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengonfirmasi sebanyak 102 warga sipil tewas dan 304 lainnya terluka akibat invasi Rusia ke Ukraina yang telah memasuki hari ke-5.
Angka ini jauh lebih sedikit dibanding data Kementerian Dalam Negeri Ukraina yang mengungkap 352 warga sipil terbunuh sejak invasi Rusia berlangsung pada 24 Februari.
Setidaknya 14 orang di antaranya anak-anak.
Selain itu dikatakan juga ada 1.684 orang yang mengalami cedera, ini termasuk 116 anak-anak.
Lebih dari setengah juta warga juga telah mengungsi dari Ukrainasejak Rusia meluncurkan agresi skala penuh pada 24 Februari lalu.
Mayoritas warga Ukrainaitu mengungsi ke negara tetangga, Polandia. [rin]