WahanaNews.co | Seorang warga negara China terluka karena tembakan saat berusaha meninggalkan Ukraina.
Hal itu dilaporkan Kementerian Luar Negeri China pada Rabu (2/3/2022).
Baca Juga:
Hubungan Politik dan Ekonomi Indonesia-China
Insiden tersebut sekaligus menjadi kasus pertama yang dikonfirmasi tentang korban dari kalangan warga negara China akibat invasi Rusia di Ukraina.
Ada sekitar 6.000 WN China di Ukraina. Namun, tidak seperti banyak negara, Pemerintah China tidak memberikan peringatan kepada ribuan warga negaranya tersebut untuk meninggalkan Ukraina, beberapa hari menjelang invasi Rusia, Kamis (24/2/2022) lalu.
Beijing baru mengumumkan rencana evakuasi terhadap mereka, beberapa saat setelah serangan Rusia dimulai.
Baca Juga:
CIA Datangi Prabowo di AS, Ada Apa di Balik Pertemuan Misterius dengan Presiden Indonesia?
“Seorang warga negara China terluka oleh tembakan saat mengungsi sendiri pada 1 Maret malam waktu Beijing,” kata Juru Bicara Kemlu China, Wang Wenbin, dalam jumpa pers harian, seperti dikutip Reuters.
Menurut Wang, korban tidak dalam bahaya kritis. Sayangnya, dia tidak menanggapi pertanyaan wartawan, apakah warga negara China yang terluka itu ditembak oleh Rusia atau Ukraina.
Kemlu China menyatakan, sampai hari ini sudah ada lebih dari 2.500 warga negara China yang dipindahkan dari Ukraina.
Pada Selasa (1/3/2022) kemarin, Menteri Luar Negeri China Wang Yi meminta Ukraina untuk mengambil semua tindakan yang diperlukan untuk memastikan keselamatan warga China di sana. Hal itu disampaikan Wang Yi saat berkomunikasi via telepon dengan Menlu Ukraina, Dymtro Kuleba.
China menolak untuk mengutuk serangan Rusia terhadap Ukraina. Beijing juga enggan menyebut tindakan Moskow itu sebagai invasi.
Alih-alih mengutuk Rusia, China justru berulang kali menyerukan agar kedua negara berunding untuk menemukan solusi. [rin]