Ia kemudian berkata, "Saat ini publik memang tidak lagi memiliki minat untuk peran internasional yang besar, tentu saja tidak seperti yang dimainkan AS pada 1950-an-1990-an."
Meski demikian, para pakar melihat perbedaan mendasar antara fokus Biden dan Trump. Sementara Trump bak ingin "mengisolasi" AS, Biden tetap mau bersekutu dengan negara-negara lain.
Baca Juga:
AS Tekan 14 Negara Lewat Surat Tarif: Trump Minta Kesepakatan Sebelum 1 Agustus
Namun, Tricia Bacon, pakar kontra-terorisme di departemen hukum Universitas Amerika, menilai reputasi AS akan tercoreng di mata sekutu, terutama karena kekacauan proses evakuasi dari Afghanistan.
"Wajar jika penarikan pasukan AS dari Afghanistan membuat sekutu menjadi frustrasi karena koordinasi antara Joe Biden dengan sekutu berjalan kurang baik," ujar Bacon.
Sementara itu, direktur penelitian dari Pusat Arab di Washington, Imad Harb, mengatakan bahwa sekutu-sekutu AS di Arab juga kemungkinan akan mempertanyakan kredibilitas AS.
Baca Juga:
Libur Kemerdekaan Berubah Duka, Banjir Bandang di Texas Telan Puluhan Korban
"Rezim Arab yang terbiasa dengan hubungan dekat dengan Amerika Serikat harus khawatir dengan apa yang terjadi di Afghanistan," katanya. [rin]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.