“Seorang kru berkata kepada saya bahwa ini terasa seperti Super Bowl. Ribuan ilmuwan, penerbang, dan teknisi terlibat. Mereka mencium orang tercinta sebelum berangkat tanpa tahu apakah mereka akan pulang,” katanya.
“Dan ketika mereka kembali, air mata pun mengalir. Saya merinding saat membicarakan ini.”
Baca Juga:
Mencekam! Pesawat Saudia Airlines Mendarat Darurat di Kualanamu Gegara Ancaman Bom
Caine juga memberi penghormatan kepada dua perwira dari Defense Threat Reduction Agency (DTRA) yang selama bertahun-tahun mempelajari fasilitas Fordow.
“Mereka hidup dan menghirup target ini. Mereka memimpikannya di malam hari dan membayangkannya setiap hari selama 15 tahun,” katanya.
Ia menegaskan, “Anda tidak membangun kompleks bunker bawah tanah berlapis-lapis dengan sentrifus dan peralatan lain di gunung untuk tujuan damai apa pun.”
Baca Juga:
Ancaman Bom Guncang Penerbangan Jemaah Haji, Polisi Pastikan Pesawat Aman
Sementara itu, Iran bersikukuh bahwa program nuklir mereka ditujukan untuk keperluan sipil. Namun, cadangan uranium mereka disebut telah melampaui batas aman dan mendekati tingkat senjata.
Presiden AS Donald Trump mengatakan pihaknya akan membuka pembicaraan baru dengan Iran pekan depan. Namun ia menegaskan, “Iran tidak akan bisa membangun ulang fasilitas atau memperkaya uranium. Saya akan bertindak lagi jika perlu.”
Dalam perkembangan lain, Dewan Wali Iran telah menyetujui keputusan parlemen untuk menangguhkan kerja sama dengan Badan Energi Atom Internasional (IAEA).