Sarmat adalah ICBM baru yang diperkirakan akan dikerahkan Rusia dengan 10 atau lebih hulu ledak pada setiap rudal, menurut Layanan Penelitian Kongres AS.
Rudal itu telah dikembangkan selama bertahun-tahun dan peluncuran uji cobanya tidak mengejutkan bagi Barat, tetapi itu terjadi pada saat ketegangan geopolitik ekstrem karena perang Rusia di Ukraina.
Baca Juga:
Akhiri Perang Presiden Ukraina Zelensky Bakal Ajukan Damai dengan Rusia
"Sarmat adalah rudal paling kuat dengan jangkauan penghancuran target terjauh di dunia, yang secara signifikan akan meningkatkan kekuatan tempur pasukan nuklir strategis negara kita," kata media pemerintah Rusia.
Sarmat atau Satan-2 diyakini sebagai "monster" terbesar di gudang senjata nuklir Rusia dengan perkiraan jangkauan 11.000 mil dan muatan 10 ton.
Kemarin, Menteri Luar Negeri Sergei Lavrov mengatakan Rusia tidak mempertimbangkan untuk menggunakan senjata nuklir 'pada tahap ini' dalam invasinya.
Baca Juga:
Diberondong Peluru, PM Slovakia Berstatus 'Warga' NATO tapi Akrab dengan Rusia
Dalam sebuah wawancara di mana ia menirukan propaganda Putin atas tindakan militer Moskow, Lavrov menyalahkan ekspansi Amerika Serikat (AS), Barat dan NATO atas apa yang disebut 'operasi khusus' negaranya.
Ketika ditanya oleh India Today apakah Rusia berniat menggunakan senjata nuklir, Lavrov mengatakan: "Pada tahap ini, kami sedang mempertimbangkan opsi senjata konvensional saja," menurut kantor berita negara Rusia, RIA.
Lavrov mengatakan pada akhir Januari bahwa Rusia tidak akan menyerang tetangganya. Namun pada 24 Februari, kurang sebulan setelah komentarnya, Putin memerintahkan pasukan Moskow ke Ukraina.