WahanaNews.co | Turki Bayraktar TB2 tercatat sebagai drone yang berhasil melumpuhkan pasukan Rusia dalam perang Ukraina.
Sebuah video yang dibagikan oleh angkatan bersenjata Ukraina merekam detik-detik drone Bayraktar TB2 buatan Turki menyerang konvoi pasukan Rusia beredar luas di sosial media.
Baca Juga:
Bantu Rusia, Terungkap Kim Jong Un Kirim Tentara ke Ukraina
Namanya Bayraktar TB2 buatan Turki mentereng di berbagai media karena diduga dapat melawan sistem pertahanan udara Rusia yang canggih di tengah krisis Ukraina.
Tak hanya itu, drone Bayraktar TB2 yang berasal dari Turki ini dilaporkan telah merusak beberapa sistem peluncur roket Rusia dan merobohkan kolom tank lapis baja dan kendaraan pengangkut personel.
Sebelumnya, drone TB2 juga pernah membuktikan keberanian mereka dalam konflik Nagorno-Karabakh 2020 dan membalikkan keadaan melawan Armenia.
Baca Juga:
3 Negara Ini Melarang Warganya Tersenyum kepada Orang Lain, Kok Bisa?
Tony Osborne, kepala biro London Aviation Week memperkirakan bahwa drone Bayraktar dijual ke Ukraina dengan harga masing-masing satu digit jutaan dolar.
Ini termasuk murah dibandingkan sistem rudal permukaan-ke-udara Rusia yang dihancurkan dalam video pada hari Minggu bisa bernilai hingga $50 juta.
"Hal penting tentang ini adalah harganya murah, dan ketika harganya murah, Anda tidak begitu khawatir kehilangannya," katanya.
Pesawat tak berawak buatan Turki yang sekali lagi menjadi sorotan global karena keberhasilannya di medan perang.
Seperti di Azerbaijan, Suriah, dan Libya, video Bayraktar TB2 yang bersenjata menghancurkan tank Rusia, kendaraan lapis baja, dan sistem pertahanan rudal permukaan-ke-udara telah dibagikan secara luas di media sosial.
Siapa sangka, Bayraktar TB2 rupanya tak lahir dari tangan sembarangan.
Dikutip dari artikel terbitan Asia Nikkei 8 Maret 2022, drone mematikan Turki ternyata buatan sosok terkenal.
"Bayraktar adalah nama keluarga di balik Baykar Defense, pabrikan.
Chief Technology Officer Selcuk Bayraktar adalah menantu Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan," tulis Asia Nikkei.
Sejak drone pertama kali diekspor ke Qatar pada 2018, TB2 telah mendapatkan 19 kesepakatan ekspor, termasuk Turkmenistan dan Kirgistan.
Enam kesepakatan baru telah ditambahkan dalam tiga bulan terakhir saja.
Sekarang industri drone Turki telah mengarahkan perhatiannya ke Asia. [qnt]