WahanaNews.co | Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky buka-bukaan, negaranya harus membayar bantuan senjata dari negara-negara Barat. Dia bilang senjata untuk melawan invasi Rusia itu tidak gratis.
"Uang yang dialokasikan oleh Eropa dan negara-negara lain dihabiskan hanya untuk bantuan kemanusiaan atau senjata," katanya.
Baca Juga:
Bantu Rusia, Terungkap Kim Jong Un Kirim Tentara ke Ukraina
"Terkadang kami menerima senjata secara langsung, tetapi Anda harus memahami bahwa segala sesuatu ada harganya," ujarnya.
"Setiap kali uang yang kami dapatkan disebutkan—ya, semuanya dibayar, itu tidak gratis," imbuh dia, seperti dikutip TASS, Senin (14/3/2022).
Negara-negara Barat anggota NATO, terutama Amerika Serikat (AS) dan Inggris, memasok banyak senjata ke Ukraina untuk melawan invasi Rusia. Beberapa yang dikenal antara lain sistem rudal anti-tank Javelin, sistem rudal Stinger dan beberapa senjata terkenal lain.
Baca Juga:
Selama di Indonesia Paus Fransiskus Tak Akan Naik Mobil Mewah-Anti Peluru
Zelensky mengatakan bahwa Rusia dan Barat seharusnya memberikan jaminan keamanan kepada negaranya.
Itu adalah janji dari Budapest Memorandum on Security Assurances, sebuah kesepakatan tahun 1994 di mana Ukraina bersedia menyerahkan sekitar 5.000 hulu ledak nuklir warisan Soviet dan jaminan keamanan dari Rusia, AS dan Inggris.
"Selain dari Federasi Rusia, jaminan keamanan juga harus diberikan oleh para pemimpin lain," katanya dalam wawancara dengan media asing, pada hari Sabtu.