WahanaNews.co | Bom bunuh diri meledak di Masjid Gazargah, salah satu masjid terbesar di Afghanistan, pada Jumat (2/9/2022).
Sedikitnya, 18 orang tewas dalam peristiwa tersebut, termasuk seorang imam berpengaruh.
Baca Juga:
Ngeri! Bom Bunuh Diri di Acara Maulid Nabi Tewaskan 57 Warga Pakistan
Dikutip dari AFP, foto yang tersebar di media sosial memperlihatkan sejumlah orang berlumuran darah di sekitar kompleks Masjid yang terletak di Kota Herat itu.
Kekerasan di Afghanistan memang menurun sejak Taliban kembali berkuasa, tetapi ledakan bom masih kerap terjadi.
Paling banyak bom ini diklaim dilakukan oleh ISIS.
Baca Juga:
Bom Bunuh Diri Meledak Peshawar Pakistan
Dari 18 orang yang tewas, salah satunya yakni ulama pro-Taliban terkemuka, Mujib ur Rahman Ansari.
Selain korban tewas, 23 lainnya dilaporkan terluka.
"Pembom itu mendekati Ansari dan kemudian melepaskan rompinya yang berisi bahan peledak," kata Hameedullah Motawakel, juru bicara Gubernur Provinsi Herat.
Wakil Perdana Menteri, Abdul Ghani Baradar, yang bertemu dengan Ansari hanya beberapa jam sebelumnya pada pertemuan terpisah di Herat, mengutuk pembunuhan ulama itu.
"Seorang ulama yang kuat dan pemberani dari negara ini menjadi syahid saat melakukan salat Jumat," kata Baradar di Twitter.
"Pelaku tindakan keji ini akan dihukum," sambung dia.
Sejauh ini belum ada kelompok yang mengeklaim serangan tersebut.
Ansari, yang berusia akhir 30-an, adalah seorang ulama berpengaruh yang dikenal karena pidatonya yang berapi-api.
Pada bulan Juli, selama pertemuan keagamaan di Kabul, dia sangat membela penguasa baru Taliban Afghanistan.
"Bendera (Taliban) ini tidak mudah dikibarkan, dan tidak akan diturunkan dengan mudah," ucap dia dalam pidatonya.
Ledakan bom di masjid ini bukanlah yang pertama.
Pada bulan lalu saja, terjadi ledakan yang menewaskan 21 orang di Khair Khana.
Daerah pinggiran itu terletak di distrik barat laut sekitar 6 kilometer dari pusat Kabul.
Insiden berdarah itu tak cuma menyebabkan korban jiwa. 33 jemaah lain dilaporkan terluka. [gun]