WahanaNews.co | Seorang ulama ternama Taliban, Rahimullah Haqqani, tewas usai madrasahnya di Ibu Kota Kabul, Afghanistan, diterjang bom bunuh diri pada Kamis (11/8).
Haqqani terkenal karena pidatonya yang berapi-api melawan teroris ISIS. Ia pun tewas akibat serangan bom bunuh diri yang diklaim ISIS.
Baca Juga:
2 Terduga Teroris Jaringan ISIS Ditangkap Densus 88 di Jakarta Barat
Haqqani sebelumnya telah selamat dari setidaknya dua upaya pembunuhan, termasuk satu insiden di Pakistan pada Oktober 2020.
"Madrasah Sheikh Rahimullah menjadi sasaran teroris hari ini dan akibatnya dia (Haqqani) dan salah satu saudaranya mati syahid," kata juru bicara kepolisian Kabul Khalid Zadran kepada AFP.
Zadran mengatakan tiga orang lainnya juga terluka dalam ledakan itu.
Baca Juga:
Dalang Penembakan Massal di Moskow Diduga ISIS Cabang Afghanistan
Zadran sebelumnya mengatakan bahwa hanya Haqqani yang tewas dan empat lainnya terluka.
Juru bicara rezim Taliban, Bilal Karimi, mengkonfirmasi kematian Haqqani yang terjadi "akibat serangan yang dilakukan oleh musuh pengecut". Namun, Karimi tidak memberikan rincian lebih lanjut.
Beberapa jam kemudian, ISIS mengklaim serangan yang menargetkan Haqqani itu melalui saluran telegramnya. ISIS mengatakan bahwa pelaku bom bunuh diri telah meledakkan rompi peledaknya di dalam sekolah ulama tersebut.
Haqqani adalah salah satu "pendukung paling terkemuka untuk Taliban dan salah satu yang terbesar dari mereka yang menghasut untuk memerangi" ISIS, kata kelompok teroris itu melalui pernyataan yang diterjemahkan kelompok pemantau organisasi radikal SITE.
Sejumlah sumber Taliban mengatakan meskipun Haqqani tidak memegang posisi resmi di pemerintahan, ia adalah seorang tokoh berpengaruh yang telah mengajar banyak anggota kelompok itu selama bertahun-tahun.
Puluhan pejabat Taliban turun ke media sosial untuk menyatakan belasungkawa mereka terhadap kematian Haqqani.
"Anda telah memenuhi tanggung jawab Anda. Takdir tidak dapat dicegah, tetapi komunitas Muslim telah menjadi yatim piatu," cuit Mobin Khan, mantan juru bicara kepolisian Kabul.
Haqqani dikenal karena pidato kemarahannya terhadap ISIS, telah melancarkan sederet serangan mematikan di Afghanistan sejak Taliban kembali berkuasa pada Agustus 2021 lalu.
Dalam beberapa bulan terakhir, Haqqani juga secara terbuka mendukung hak anak perempuan untuk bersekolah. Padahal, Taliban terkenal mengekang hak perempuan dan tak mengindahkan hak asasi manusia dengan dalih hukum Islam menurut tafsiran mereka.
Sejak berkuasa lagi, Taliban juga telah menerapkan serangkaian kebijakan yang mengekang perempuan.
"Tidak ada pembenaran dalam syariah untuk mengatakan pendidikan perempuan tidak diperbolehkan. Tidak ada pembenaran sama sekali," kata Haqqani kepada BBC dalam sebuah wawancara pada Mei lalu. [afs]