WahanaNews.co, Teheran - Kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) telah mengakui keterlibatannya dalam dua ledakan di Iran yang menewaskan 103 orang dan melukai banyak lainnya saat peringatan kematian komandan tertinggi, Qassem Soleimani.
Dalam pernyataan di saluran Telegram afiliasinya, dua anggota ISIS dilaporkan meledakkan sabuk peledak di tengah kerumunan yang berkumpul di pemakaman di kota Kerman, Iran tenggara, pada hari Rabu.
Baca Juga:
Balas Israel, Iran Disebut Bakal Tingkatkan Kekuatan Hulu Ledak
Serangan tersebut terjadi dalam rangka memperingati empat tahun kematian Soleimani, yang tewas dalam serangan pesawat tak berawak AS di Irak pada tahun 2020.
Juru bicara Gedung Putih John Kirby di Washington menyatakan bahwa Amerika Serikat tidak meragukan klaim ISIS terkait tanggung jawab atas serangan tersebut.
Teheran telah bersumpah akan membalas dendam atas serangan tersebut, yang merupakan yang paling berdarah sejak Revolusi Islam tahun 1979. Ledakan kembar tersebut juga melukai 284 orang, termasuk anak-anak.
Baca Juga:
Elon Musk Beberkan Alasan Tangguhkan Akun X Pemimpin Tertinggi Iran
Wakil Presiden Pertama Iran, Mohammad Mokhber, mengungkapkan bahwa pembalasan yang sangat kuat akan dilakukan kepada pelaku melalui tangan tentara Soleimani.
Otoritas Iran telah mengajukan panggilan untuk protes massal pada Jumat (5/1/2024) seiring dengan pemakaman korban serangan bom ganda tersebut.
Korps Garda Revolusi Iran, yang memiliki kekuatan besar, menggambarkan serangan tersebut sebagai tindakan pengecut yang bertujuan menciptakan ketidakamanan dan membalas dendam terhadap kesetiaan dan pengabdian mendalam bangsa terhadap Republik Islam.