WAHANANEWS.CO, Jakarta - Detasemen Khusus 88 Antiteror menangkap seorang laki-laki berinisial AF berusia 32 tahun di tempat tinggalnya di daerah Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah.
AF diduga merupakan simpatisan Jamaah Anshor Daulah (JAD), organisasi terlarang yang berafiliasi dengan kelompok teroris ISIS. Ia disebut aktif menyebarkan propaganda radikal melalui media sosial.
Baca Juga:
Eks Napiter Dukung Upaya Deradikalisasi Satgas Madago Raya di Poso
Terkait kejadian tersebut, Pendiri Negara Islam Indonesia (NII) Crisis center Ken Setiawan membenarkan bahwa AF terpapar organisasi yang berafiliasi dengan ISIS sejak lama, saat AF kuliah di IPB Bogor, sempat Drop Out dari kampus.
Padahal AF ini berasal dari lingkungan keluarga besar Jendral dan Pamen Polisi, tapi tetap menjadi sasaran perekrutan juga.
Ken menyebut walaupun berada di lingkungan keluarga besar kepolisian ternyata tidak menjamin seseorang tidak terpapar paham radikal.
Baca Juga:
Sisi Kelam AI Diungkap Polisi Inggiris, Untuk Penipuan hingga Pelecehan Seksual
“Bahkan dulu Sofyan Tsauri anggota polisi yang telah mengabdi selama 13 tahun, Ayah dan Kakaknya juga merupakan anggota Polri ternyata masih bisa terpapar terorisme. Jelas Ken dalam keteranganya,” Selasa (27/5/2025).
Sebelumnya, seorang Polwan yaitu Bripda Nesti Ode Sami juga diamankan tim densus 88 karena terpapar radikalisme dan berafiliasi dengan kelompok teroris JAD.
“Virus radikalisme dan terorisme ini seperti covid yang bisa menimpa siapa saja, tidak pandang sisi usia pendidikan dan profesi.” ujarnya.