Dalam pernyataan resmi baru-baru ini, Duta Besar India untuk Indonesia Sandeep Chakravorty menyebut negosiasi pembelian rudal ini masih menunggu kunjungan Menteri Pertahanan India Rajnath Singh.
“Tentu BrahMos masuk dalam pembicaraan. Kita tunggu kunjungan Menhan India ke Indonesia, baru bisa melangkah ke tahap konkret,” kata Sandeep di Jakarta pada akhir April lalu.
Baca Juga:
Kemendag Ajak Pelaku Usaha India Perkuat Hubungan Dagang dengan Indonesia
Sementara itu, Kepala Staf TNI AL Laksamana Muhammad Ali membenarkan bahwa rudal tersebut tengah dikaji sebagai salah satu opsi alutsista strategis yang dibutuhkan Indonesia.
Ia menegaskan bahwa keputusan akhir tetap berada di tangan Kementerian Pertahanan.
Kesepakatan Bernilai Triliunan
Baca Juga:
India Lepas Air Bendungan, Pakistan Amankan Warga dari Potensi Banjir Bes
Menurut laporan Mint dan News18, nilai kesepakatan awal pembelian BrahMos oleh Indonesia diperkirakan mencapai US$ 450 juta atau sekitar Rp 7,2 triliun, menjadikannya salah satu transaksi pertahanan terbesar yang dilakukan Indonesia dengan India.
Tak hanya Indonesia, negara-negara lain seperti Filipina, Vietnam, Malaysia, dan beberapa negara Timur Tengah juga dikabarkan tertarik terhadap rudal ini.
Filipina bahkan telah menerima kiriman pertama dan menyatakan keinginannya untuk membeli lebih banyak.