Stephane
Dujarric, Juru Bicara Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, meminta AS
untuk membalikkan langkah tersebut.
"Posisi
kami dalam hal ini tidak berubah. Kami meminta pemerintah untuk membatalkan
keputusan itu," kata Dujarric.
Baca Juga:
Benarkah AS Tak Lagi Adidaya? Ini 3 Penyebab Runtuhnya Amerika Versi Warganya Sendiri
"Kepedulian
kami sejak awal yang kami ungkapkan dengan sangat jelas berdampak pada sektor
komersial. Sebagian besar makanan dan persediaan dasar lainnya yang masuk ke
Yaman masuk melalui sektor komersial," imbuh Dujarric.
Menteri
Luar Negeri AS, Mike Pompeo, menyalahkan Houthi sebagai dalang serangan di bandara di
kota kedua Yaman, Aden, pada akhir Desember 2020.
Di sisi
lain, Blinken tidak serta merta membenarkan aksi Houthi yang telah
memporak-porandakan Yaman.
Baca Juga:
Teror Drone Kamikaze Guncang Pangkalan Irak, Siapa Dalangnya?
"Mereka
(Houthi) menggulingkan pemerintah di Yaman, mereka terlibat dalam jalur agresi
di seluruh negeri, mereka mengarahkan agresi ke Arab Saudi dan melakukan
kekejaman dan pelanggaran hak asasi manusia. Dan itu fakta," ujar Blinken. [qnt]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.