WahanaNews.co | Ukraina, Senin (5/9/2022), menyerukan “dukungan maksimal” bagi upaya-upayanya untuk mengalahkan Rusia, demi menumpulkan efek ekonomi terhadap sekutu-sekutu Rusia.
Sementara itu, Rusia kembali menyalahkan sanksi-sanksi Barat sebagai penyebab terganggunya pengiriman gas ke Jerman.
Baca Juga:
Desak Barat, Menlu Ukraina: Bantu Kami Hadapi Rusia Jika Tak Mau Perang Dunia III
Menteri Luar Negeri Ukraina, Dmytro Kuleba, mengatakan, “agresi militer Rusia terhadap Ukraina, pemerasan dengan menggunakan energi terhadap warga Uni Eropa” harus dipersalahkan atas “naiknya harga-harga dan tagihan listrik di negara-negara Uni Eropa.”
“Solusi: dukungan maksimum untuk Ukraina sehingga kita dapat lebih cepat mengalahkan Putin dan ia tidak merugikan Eropa lagi,” cuit Kuleba.
Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, mengatakan kepada wartawan bahwa sanksi-sanksi Barat “menyebabkan kekacauan” untuk pemeliharaan jaringan pipa Nord Stream 1, yang ditutup oleh perusahaan energi raksasa Rusia Gazprom pekan lalu setelah mengatakan pihaknya mendeteksi ada Kebocoran minyak.
Baca Juga:
Menlu Ukraina Minta Rusia Hentikan Tembaki PLTN karena Risikonya Sangat Berbahaya
Negara-negara Eropa yang telah mengirim amunisi ke pemerintah Kyiv dan membantu melatih para pejuangnya telah menuduh Rusia menjadikan pasokan energi yang mereka beli dari Moskow sebagai senjata.
“Masalah dengan pasokan gas meningkat karena sanksi-sanksi yang diberlakukan terhadap negara kita oleh negara-negara Barat, termasuk Jerman dan Inggris,” kata Peskov.
Tujuh negara maju yang tergabung dalam kelompok G7 telah mengusulkan pembatasan harga ekspor minyak Rusia untuk membatasi laba Rusia yang akan digunakannya untuk mendanai upaya perang Rusia di Ukraina.
Rusia, pada gilirannya, menyatakan tidak akan menjual minyak ke negara mana pun yang memberlakukan pembatasan harga itu.
Kanselir Jerman, Olaf Scholz, Minggu (4/9/2022), berjanji bahwa Jerman akan mampu melewati musim dingin.
Dalam konferensi pers di Berlin, ia mengatakan, “Rusia bukan lagi mitra energi yang dapat diandalkan.”
Scholz mengumumkan rencana bantuan US$ 65 miliar yang mencakup pembayaran satu kali ke rumah tangga, keringanan pajak untuk industri-industri yang menggunakan sejumlah besar bahan bakar dan opsi transportasi umum yang lebih murah.
Pemerintah Berlin juga berencana untuk menjamin warganya sejumlah tertentu listrik dengan biaya lebih rendah. [gun]